REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Harga garam yang sempat melonjak tinggi di sejumlah daerah ternyata mulai berjalan normal di Kota Malang. Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto menyatakan, informasi ini didapatkannya berdasarkan laporan terbaru pihaknya dari sejumlah pasar yang berada di Kota Malang.
"Harga garam sudah mulai stabil setelah kelangkaan beberapa waktu lalu," ujar Wahyu saat ditemui Republika di Gedung DPRD Kota Malang, Rabu (23/8).
Menurut Wahyu, harga garam halus yang beredar di Kota Malang sudah berkisar Rp 3.000 per 250 kilogram. Harga ini termasuk normal mengingat sebelumnya sempat naik hingga Rp 8.000 per sachet garam halus. Wahyu juga tidak menampik harga ini masih jauh dari angka sebelum kenaikan yang hanya berkisar Rp 1.500.
"Ini normal tapi memang masih di bawah harga dulu dan ini mungkin bisa turun lagi kalau pasokannya bisa diatasi. Sebab, kalau ada masalah kelangkaan pasti harga ikut naik. Dan kalau pasokannya sendiri, kami kurang tahu tapi dari Madura mungkin salah satunya," tambah dia.
Berdasarkan pengamatan Republika di Pasar Dinoyo Kota Malang, harga garam halus memang masih terbilang normal dengan angka Rp 3.000 per 250 gram. Sementara untuk garam kasar masih berkisar Rp 7.000 yang sebelumnya naik dengan harga Rp. 7.500.
"Cuman turun Rp.500 untuk garam kasar dan garam ini sebelum naik harganya sekitar Rp.2.500," kata Penjual Garam Pasar Dinoyo Kota Malang, Nita saat ditemui Republika.
Menurut perempuan berhijab ini, kenaikan harga garam yang sempat terjadi beberapa waktu lalu nyatanya tidak terlalu mempengaruhi tingkat penjualannya. Pembeli masih tetap membeli meski harga terbilang tidak normal kala itu. Dia menilai, sikap ini dapat terjadi karena garam sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi siapapun.