REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) tahun ini menggalakkan berbagai program bagi masyarakat di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Direktur Utama Andar Nubowo mengatakan, Lazismu memiliki empat bidang program untuk penyaluran zakat, infak dan sedekah. Empat bidang tersebut, di antaranya pendidikan, ekonomi, sosial, dan dakwah. "Tahun ini di bidang pendidikan kita memiliki program pendidikan 1.000 Sarjana," ujar Andar, Selasa (22/8).
Program 1.000 Sarjana ini berupa beasiswa untuk anak-anak yang akan menempuh pendidikan perguruan tinggi maupun mahasiswa yang akan menyelesaikan tugas akhir. Mereka yang dapat menerima beasiswa ini adalah anak yang tergolong delapan asnaf, terutama fakir miskin. Beasiswa ini juga diberikan kepada sarjana yang berprestasi.
Selain program 1.000 Sarjana, Lazismu juga memiliki program beasiswa untuk anak-anak nelayan. Lembaga sosial ini bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ekonomi Ahmad Dahlan (STIEAD) memberikan beasiswa pendidikan sarjana bagi 70 orang di daerah pesisir.
"Mereka yang secara ekonomi tidak mampu untuk membiayai pendidikan sarjana, maka kami dan STIEAD akan membantu dengan program beasiswa," jelas dia.
Program lain di bidang pendidikan untuk tahun 2017 adalah akan segera launching, yakni program khusus anak Papua. Lazismu akan memberikan beasiswa kepada 100 anak Papua. Syaratnya, tidak harus Muslim, tetapi generasi Papua yang secara ekonomi tidak mampu dan berprestasi, maka akan mendapatkan beasiswa.
Di bidang ekonomi, Lazismu memanfaatkan dana ZIS untuk kegiaan ekonomi produktif, terutama terakit pertanian dan peternakan. "Kami memiliki program pertanian terpadu dengan membuat satu desa wisata untuk memberdayakan petani dan peternak bekerja sama dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat," kata Andar memaparkan.
Desa wisata yang sedang dikembangkan, menurut dia, di antaranya Kampung Buluh di Wonosobo. Program ini nantinya tak hanya mengembangkan ekonomi masyarakat baik peternak dan petani, tetapi juga menjadi tempat wisata edukasi bagi anak-anak untuk belajar beternak dan bertani.
Selain Desa Wisata, Lazismu juga memiliki program pemberdayaan perempuan BU Eka (Bina Usaha Ekonomi Keluarga). Program ini merupakan strategi pengembangan usaha bersama kelompok perempuan bekerja sama dengan Aisyiyah dalam memberikan modal bergulir bagi ibu-ibu dan pedagang.
Pemberdayaan peternak
Lazismu memiliki program pemberdayaan bagi peternak hewan kurban diberbagai daerah. Pada 2017 ini mereka mengembangkan 100 sentra ternak hewan kurban yang ditargetkan panen pada 2018.
Program ini terbagi dua, menginisiasi dan memodali sentra ternak atau bermitra dengan peternak. Mitra peternak nantinya akan didampingi dalam usahanya, baik pemberian modal, melatih peternak agar hasilnya mencapai target, hingga membantu pemasaran.
"Kami berharap dengan adanya pengembangan sentra peternak hewan kurban dapat menjadi satu jaringan berkurban dari hulu hingga hilir," ujar Andar.
Satu sentra memiliki jumlah peternak yang berebeda-beda, Kelompok ternak di Wonosobo, misalnya satu sentra terdiri dari 10 peternak dan di Bogor memiliki 2.000 ekor kambing dengan 15 orang peternak. Selain Wonosobo dan Bogor, sentra peternak yang sedang dikembangkan di antaranya Magelang, Boyolali, Sragen, Solo, Klaten, Yogyakarta, Piyungan, Banyumas Blitar, Gresik, Lamongan, Jember, Lampung, dan Maluku.
Selain program pemberdayaan peternak hewan kurban, tahun ini Lazismu tak hanya sekadar menyembelih hewan kurban lalu membagikannya berupa daging mentah saat Idul Adha dan tiga hari Tasyrik.
Lazismu akan bekerja sama dengan pengusaha kornet dan rendang kaleng untuk mengemas daging hewan kurban. Lembaga ini menargetkan 1.000 ekor kambing dan 100 ekor sapi untuk dijadikan kornet dan rendang kemasan kaleng.
Jumlah kurban sebanyak itu dapat menghasilkan 40 ribu kaleng. Proses produksinya membutuhkan waktu satu bulan untuk dikirimkan kembali kepada Lazismu. "Sesuai syariah, hasil kurban dapat disimpan dan dibagikan di luar hari Idul Adha dan tiga hari Tasyrik, sehingga dapat disimpan untuk dibagikan kepada yang membutuhkan,"jelas dia. Seluruh hewan kurban tersebut akan disalurkan di wilayah 3T dan daerah bencana baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Dukungan terhadap program kurban diberikan juga oleh perusahaan Bintang Toedjoe melalui Extrajoss. Presiden Direktur Bintang Toejdoe, Simon Jonatan, mengatakan pihaknya kembali menggelar program kurban bersama Lazismu dalam rangka ikut berperan serta dalam membangun kebersamaan di tengah kebhinekaan dan untuk berkontribusi membangun bangsa.
Sebagai wujud komitmen itu, kata dia, perusahaannya menyerahkan satu ekor sapi Limosin kepada Lazismu juga memberikan dukungan secara operasional untuk Lazismu senilai Rp 100 juta. Pihaknya juga menyediakan minuman gratis di 1.700 masjid se-Indonesia dalam perayaan kurban.