Jumat 25 Aug 2017 16:52 WIB

Wapres: Konflik Saudi dan Qatar karena Hoaks

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla meminta agar kepolisian bisa mengusut tuntas sindikat Saracen yang merupakan kelompok penyebar konten bermuatan kebencian dan hoaks. Kelompok ini harus diusut tuntas karena dikhawatirkan dapat membahayakan negara.

"Ini perang bisa terjadi karena hoaks, yang terjadi antara Saudi dan Qatar kan hoaks. Bayangkan bahayanya kalau orang main-main dengan itu," ujar Jusuf Kalla yang ditemui di kantornya, Jumat (25/8).

Seperti diketahui, Direktorat Tindak Pidana Siber Polri telah meringkus penyedia jasa pembuat konten bermuatan hoax dan kebencian. Tiga orang pun telah diamankan di tiga lokasi yang berbeda. Mereka yakni MFT (43), JAS (32), dan SRN (32).

Ketiganya tergabung dalam sindikat Saracen dan memiliki peran yang berbeda. Kelompok ini mendapatkan bayaran puluhan juta untuk menyebarkan ujaran kebencian, hoaks, hingga bermuatan SARA dan menyebabkan terjadinya konflik sosial.

Terkait hal ini , Jusuf Kalla meminta peran media massa agar tetap melakukan konfirmasi berita untuk mengantisipasi tersebarnya berita hoaks yang dapat meresahkan masyarakat.  "Wartawan harus re-check, masyarakat tidak punya kesempatan untuk re-check," kata Jusuf Kalla.

Hasil pantauan tim patroli siber terdapat 800 ribu akun yang mirip dengan Saracen. Dan Saracen juga bagian dari grup-grup lainnya yang menyebarkan informasi-informasi mengandung SARA dan menyebabkan kebencian.

Para pelaku, biasanya mengunggah gambar, meme, atau sebuah narasi pada grup tertentu. Kemudian grup menjadi ramai memperbincangkan postingan sedangkan pelakunya menghilang dan langsung menutup akun.

Di sisi lain, Jusuf Kalla baru saja terkena dampak dari isu hoaks yang beredar di media sosial. Jusuf Kalla dikabarkan sakit dan harus mendapatkan pengobatan ke Singapura. Tersebarnya isu hoaks ini menyebabkan ajudan Jusuf Kalla kerepotan menerima sekitar lebih dari 12 panggilan telepon, termasuk telepon dari atase Singapura.

Jusuf Kalla membantah bahwa dia dalam keadaan sakit. Dia mengatakan, kondisi kesehatannya saat ini dalam keadaan baik dan dia masih melakukan sejumlah kegiatan di kantornya di Jalan Veteran, Jakarta Pusat. Bahkan, pada Kamis (24/8) malam Jusuf Kalla masih menerima beberapa tamu. "Kalian lihat, saya sehat-sehat saja kan.Sehat, sehat," kata Jusuf Kalla.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement