REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa harga eceran tertinggi (HET) beras yang ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) baik untuk menjaga stabilitas harga. HET beras dinilai bisa menjamin harga tidak berubah sewaktu-waktu meskipun memasuki hari raya besar.
"Kalau kita jaga Insya Allah tidak ada lagi gejolak harga pas nanti seperti yang kita tanggung setiap Lebaran atau tahun baru," ujar Mentan usai melaporkan terkait HET kepadan Presiden Joko Widodo, Jumat (25/8).
Amran menyebut harga beras tahun ini ketika memasuki bulan Ramadhan sangat bagus. Bahkan menurut komisi pengawas persaingan usaha (KPPU) harga tersebut merupakan harga terbaik selama 10 tahun terakhir. Padahal saat ini belum ada penegasan dari pemerintah untuk menjaga harga beras.
Menurut Amran, HET beras bisa berjalan baik dengan stok produksi yang terjaga. Dengan stok cukup para spekulan yang kerap memainkan harga tidak akan bisa bermain.
Hingga saat ini stok beras milik pemerintah mencapai 1,74 juta ton. Beras ini akan digunakan untuk program beras sejahtera (rastra) yang setiap bulannya mencapai 213 ribu ton. Artinya stok beras ini akan cukup untuk delapan bulan ke depan.
Amran menuturkan stok beras akan bertambah karena pada September-Desember terdapat panen raya. Dalam hitung-hitungan Kementan, stok beras akan aman pada akhir tahun mencapai 1,1 juta ton. "Ini lebih dari cukup," ujar Amran.