REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro menyatakan, ibu kota Indonesia yang baru dipastikan di luar Jawa. Hal tersebut berdasarkan hasil kajian yang selama ini sudah dilakukan. Pembahasan terkait itu kini mengacu pada skema pendanaan.
"Di luar Jawa yang sudah pasti," kata Bambang usai kuliah umum bertemakan "Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Pertumbuhan Ekonomi" di Kampus ITB, Kota Bandung, Jumat (25/8).
Ia menuturkan, rencana perpindahan Ibu Kota Indonesia masih dalam pembahasan lebih lanjut untuk menentukan kriteria kepindahan itu. "Kita mempelajari argumen, apa kita harus pindah," katanya.
Ia menyampaikan, bukan lagi berbicara masalah tempat, tetapi skema pendanaan yang sedang dalam pembahasan. "Bukan bicara tempat, tapi bicara skema pendanaan," katanya.
Ia mengungkapkan, terkait tempat yang akan dipilih yaitu di Indonesia tengah, masalah tepatnya belum ditentukan. "Yang sudah pasti orientasinya tengah geografis Indonesia," katanya.
Ia berharap, rencana ibu kota baru Indonesia dapat secepatnya menunjukan perkembangan terbaru. "Akhir tahun ini bisa ada sesuatu," katanya.