Senin 28 Aug 2017 16:08 WIB

Ini Harapan Petani Gula kepada Pemerintah

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Karta Raharja Ucu
Petani gula melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/8).
Foto: Republika/Taufiq Alamsyah Nanda
Petani gula melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Ribuan petani gula berdemonstrasi di depan Istana Merdeka, Senin (28/8). Mereka menuntut janji Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk melindungi petani gula Indonesia.

"Harga gula dibeli Rp 9.700. Dengan adanya impor rafinasi jadi harga makin jatuh," ujar Suyono, petani PG Lestari, Jawa Timur. Menurut dia, PTPN menggunakan mesin peninggalan Belanda, sehingga kalah bersaing dengan pabrik gula rafinasi. Sementara untuk biaya produksi tidak tertutup.

"Harapan kami kurangi peredaran gula rafinasi pada saat musim panen, regulasi ditata, pasar tidak jenuh," ujar Purwo petani gula asal Jawa Timur.

Di dalam orasinya, massa mengatakan tahun 2014 semua petani bangkrut. Karena kebijakan pemerintah yang mematok harga gula Rp 7.000. Pemerintah dianggap kurang peduli kepada petani tebu seluruh Indonesia.

Sehingga petani tebu berharap agar impor gula rafinasi dihentikan. Karena impor akan menghancurkan swadaya gula dan tebu. Padahal petani gula adalah tiang negara, menurut mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement