REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (28/8) mendesak Israel agar mengakhiri upaya pendudukan atas Palestina. Hal itu bisa mengancam solusi dua negara bagi penyelesaian konflik Palestina-Israel.
Ketika berbicara dalam taklimat gabungan di Ankara setelah pembicaraan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Erdogan mengatakan, mendirikan Negara Palestina Merdeka dengan Ierusalem Timur sebagai Ibu Kotanya di sepanjang garis perbatasan 1967 sangat penting bagi kestabilan wilayah.
"Sebagaimana kita saksikan selama berbagai peristiwa, naiknya ketegangan tidak bagus buat semua pihak, dan penyelesaian damai bagi krisis ini juga akan menguntungkan rakyat Israel," kata Erdogan.
Erdogan menggambarkan penyelesaian dua negara sebagai tanggung-jawab historis masyarakat internasional bagi rakyat Palestina. Ia juga berikrar bahwa Ankara akan melanjutkan upayanya dalam mengakui Palestina di semua forum internasional.
Pada Juli, Jerusalem menyaksikan kerusuhan baru antara rakyat Palestina dan pasukan keamanan Israel setelah Israel memberlakukan tindakan baru keamanan di Kompleks Masjid Al-Aqsha setelah dua polisi tewas di dekat tempat suci tersebut.