REPUBLIKA.CO.ID,Sebuah perahu penyelundup manusia berhasil tiba di sebuah pulau di kawasan Selat Torres, Australia. Kabar itu datang beberapa pekan setelah Pemerintah Australia membanggakan keberhasilan Operasi Kedaulatan Perbatasan (Sovereign Borders Operation).
Lolosnya perahu ini ke wilayah Australia merupakan yang pertama sejak lebih tiga tahun terakhir, ketika operasi perbatasan diperketat untuk mencegat penyelundupan manusia. Perahu itu membawa enam warga Cina dan seorang pria dari Papua Nugini.
Mereka mendarat di Pulau Saibai, yang berjarak empat kilometer dari wilayah Papua Nugini. Pulau Saibai ini merupakan bagian dari Australia. Kantor Kementerian Imigrasi Australia menyatakan tidak ada seorang pun penumpang perahu itu yang mengajukan klaim suaka.
Seorang pria Cina berusia 40 tahun dan seorang pria Papua Nugini berusia 52 tahun telah ditetapkan sebagai tersangka melakukan penyelundupan manusia. Mereka hadir dalam persidangan di Pengadilan Kota Cairns, Selasa (29/8). Kedua tersangka diharuskan hadir kembali dalam persidangan berikutnya bulan depan.
Sementara kelima penumpang perahu lainnya telah dikembalikan ke Cina. Seorang penduduk Pulau Saibai, Yakl Ftepes, menjelaskan bahwa dia melihat sejumlah pria diborgol dan diinterogasi oleh petugas. "Dua pejabat menanyai orang Asia, dan seorang lainnya yang saya kira berkebangsaan PNG," kata Ftepes.
"Sejumlah warga masyarakat menyaksikan dan melihat mereka," tambahnya.
Diterbitkan Rabu 30 Agustus 2017 dari artikel ABC Australia di sini.