REPUBLIKA.CO.ID, SANAA - Sedikitnya 15 orang tewas di beberapa wilayah di bagian tengah dan selatan Yaman setelah hujan musim panas memicu banjir bandang. Banjir juga menyapu puluhan mobil dan menghancurkan sejumlah rumah di negara yang tengah terkena krisis ini.
Anadolu melaporkan, di Jibla, sekitar 6 km dari pusat kota Ibb, lima orang dikonfirmasi tewas dan beberapa lainnya masih belum diketahui keberadaannya. Sementara 10 orang lainnya dilaporkan tewas di distrik al-Maqatira, Kota Taiz, kota ketiga terbesar di Yaman.
Mohammed al-Rumim, seorang wartawan lepas yang berbasis di Taiz, mengatakan kepada Aljazirah, jenazah 10 orang itu ditemukan saat tim penyelamat melakukan upaya pencarian hingga malam hari.
Badan-badan bantuan kemanusiaan seperti Palang Merah dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hanya dapat mengirimkan makanan dan obat-obatan ke Taiz melalui jalan-jalan kecil. Hal ini karena militan Houthi telah mengepung kota yang berpenduduk lebih dari 200 ribu orang ini.
"Kami belum pernah melihat curah hujan seperti ini dalam 20 tahun. Truk dan mobil tersapu banjir dan beberapa orang kehilangan nyawa mereka," ujar Ali al-Kubati, seorang penduduk al-Maqatira, kepada kantor berita Anadolu.
Reporter cuaca Aljazirah, Rob McElwee, mengatakan beberapa bagian di Yaman sedang mengalami musim hujan. Yang membuat banjir adalah, hujan turun di sejumlah wilayah yang tidak memiliki sistem drainase.
Puing-puing bangunan pascaperang juga membuat air sulit untuk mengalir. Sebagian besar wilayah Yaman telah menjadi puing-puing setelah koalisi yang dipimpin Arab Saudi meluncurkan operasi militer melawan pemberontak Houthi pada Maret 2015.
Perang tersebut telah menewaskan setidaknya 10 ribu orang, mengungsikan dua juta lainnya, serta menyebabkan kelaparan dan wabah penyakit di negara termiskin di dunia Arab ini. Organisasi bantuan telah memperingatkan, musim hujan dapat memperburuk wabah kolera yang telah menginfeksi lebih dari setengah juta orang dan membunuh hampir 2.000 orang di Yaman.