Ahad 03 Sep 2017 02:30 WIB

Tujuh Siswi Tewas dalam Kebakaran Sekolah di Kenya

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ratna Puspita
Seorang anggota keluarga siswa didorong oleh petugas polisi saat ia menuntut untuk melihat sisa-sisa tubuh putrinya di Sekolah Khusus Perempuan Moi di Nairobi, Kenya, Sabtu (2/9). Tujuh siswa telah terbunuh dan belasan lebih terluka saat kebakaran membakar sebuah asrama di Sekolah Khusus Perempuan Moi pada Sabtu.
Foto: EPA-EFE/DAI KUROKAWA
Seorang anggota keluarga siswa didorong oleh petugas polisi saat ia menuntut untuk melihat sisa-sisa tubuh putrinya di Sekolah Khusus Perempuan Moi di Nairobi, Kenya, Sabtu (2/9). Tujuh siswa telah terbunuh dan belasan lebih terluka saat kebakaran membakar sebuah asrama di Sekolah Khusus Perempuan Moi pada Sabtu.

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI — Sedikitnya tujuh siswi dilaporkan tewas dan 10 lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah terjadi kebakaran di sebuah sekolah di Ibu Kota Kenya, Nairobi. Api yang berkobar pada Sabtu (2/9) dini hari itu membakar satu asrama di sekolah khusus perempuan Moi Girls.

"Kami sedang tidur dan seorang gadis membangunkan kami. Ia mengatakan asrama kami terbakar. Kami dibantu oleh beberapa guru," kata Daniella Maina (16 tahun), seorang siswi sekolah tersebut, dilansir dari Reuters, Ahad (3/9).

Menteri Pendidikan Kenya, Fred Matiangi, juga memberikan pernyataan mengenai insiden mematikan tersebut. Namun, polisi Kenya belum menanggapi permintaan komentar.

"Sebuah kebakaran terjadi di sekolah pada pukul 02:00 pagi di salah satu asrama. Sangat menyedihkan. Ini adalah sekolah yang memiliki 1.183 siswa dan, seperti yang Anda tahu, adalah salah satu sekolah terbaik kami di negara ini dan sekolah yang sangat kami banggakan," ujar Matiangi.

Matiangi mengatakan terlalu dini untuk mengetahui penyebab kebakaran dan saat ini investigasi sedang berlangsung. "Kami memiliki 10 siswa yang telah dirawat di rumah sakit sekarang, dua di antaranya memiliki luka serius. Kami telah mengambil keputusan pagi ini untuk menutup sekolah selama dua minggu karena kami ingin melakukan penyelidikan menyeluruh mengenai apa yang terjadi," jelas Matiangi.

Insiden tersebut mengingatkan akan kematian 67 siswa di sebuah asrama sekolah menengah di Kenya timur pada Maret 2001. Hasil penyelidikan menyatakan, kebakaran itu disebabkan oleh siswa yang marah dengan pihak sekolah.

Tahun lalu, 126 sekolah asrama menengah juga mengalami serangan pembakaran. Pembakaran dilakukan oleh siswa yang protes karena sekolah telah memperpendek liburan dan membatasi kunjungan orang tua.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement