REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai lembaga filantropi bersepakat untuk bergerak bersama dalam menyikapi aksi kekerasan terhadap etnis Rohingya. Berbagai rencana aksi baik penggalangan dana maupun event lainnya akan dilakukan bersama untuk merespon isu tersebut.
Kesepakatan tersebut dicapai saat mereka berkumpul di Kantor Harian Republika, Senin (4/9) lalu. Belasan perwakilan lembaga filantropi hadir dalam pertemuan tersebut seperti Dompet Dhuafa (DD), Lazizmu, Baznas dan Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM).
Deputi Baznas, Arifin Purwakananta mengapresiasi berbagai lembaga filantropi sepakat bergerak bersama-sama dalam menyikapi kasus Rohingya. Menurutnya, hal tersebut sangat positif dalam membantu penderitaan di Rohingya.
“Kita harus bergerak, pemupukan kepedulian harus disebar ke mana-mana, harus ada kampanye sifatnya kemanusiaan,” ujar Arifin.
Arifin mempersilakan seluruh lembaga filantropi menyelenggarakan aksi kepedulian dengan cara masing-masing. Namun mereka harus tetap koridor isu kemanusiaan. Sehingga akan mendapatkan respon positif dari publik.
Arifin juga mengingatkan agar aksi yang dilakukan lembaga filantropi maupun masyarakat umum dilakukan dengan santun. Meskipun Arifin memahami kemarahan umat Muslim Indonesia melihat kekerasan yang dilakukan oleh militer Myanmar.