REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Rudiantara mengungkapkan beberapa alasan Indonesia menjadi tempat prospektif investor. Salah satunya karena Indonesia menjadi tempat paling tepat untuk berinvestasi.
Ketepatan ini disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil 10 tahun belakangan, Indonesia akan menjadi lima besar negara dengan ekonomi terbesar pada 2030, bonus demografi berupa 180 juta penduduk usia produktif pada 2030, dan pelbagai perubahan cepat pada lingkungan bisnis.
"Banyak alasan untuk investasi di Indonesia, selain terus membangun infrastruktur, pemerintah juga melakukan perbaikan untuk kepentingan bisnis seperti kemudahan dari sisi perizinan. Serta reformasi hukum untuk pengembangan iklim bisnis dan investasi. Indonesia juga meraih peringkat pertama dalam tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah," ungkap dia dalam rilis yang diterima Republika, Rabu (13/9) malam.
Selain itu, lebih lanjut Menkominfo menjelaskan, pemerintah juga melakukan reformasi kebijakan di sektor TIK dan ekonomi digital, diantaranya melalui kebijakan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen untuk smartphone 4G yang masuk Indonesia, penyederhanaan proses sertifikasi untuk mobile phone, komputer dan tablet, serta revisi Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.
Sedangkan reformasi kebijakan ekonomi digital, dilakukan dengan dikeluarkannya Daftar Negatif Investasi (DNI) yang tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016, Surat Edaran Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2016 tentang Safe Harbor Policy, dan Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap E-commerce).
Dilanjutkan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan UKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin menyebutkan beberapa program yang tercakup dalam Roadmap E-commerce 2017-2019. "Logistik, keamanan siber, infrastruktur TIK, pendidikan dan sumber daya manusia, funding, dan perlindungan konsumen," kata dia.
Menkominfo menjelaskan, kunci berinvestasi di Indonesia termasuk upaya yang dilakukan pemerintah memasuki kemajuan ekonomi 2030, salah satunya adalah menghindari bottleneck ketika Indonesia mencapai kemajuan ekonomi di 2030, dimana kesiapan infrastruktur menjadi persyaratan utama.