Selasa 27 Sep 2022 14:47 WIB

Erick Thohir: BUMN Modal Ventura Sudah Danai 336 Startup Indonesia

Saat ini modal ventura milik BUMN sedang membentuk Merah Putih Fund

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir mendamping Presiden Joko Widodo saat menghadiri pembukaan BUMN startup day tahun 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Senin (26/9/2022).  Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN terus mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan membangun ekosistemnya. Saat ini, BUMN memiliki lima perusahaan modal ventura yang sudah mendanai 336 Startup di Indonesia.
Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir mendamping Presiden Joko Widodo saat menghadiri pembukaan BUMN startup day tahun 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Senin (26/9/2022). Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Kementerian BUMN terus mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan membangun ekosistemnya. Saat ini, BUMN memiliki lima perusahaan modal ventura yang sudah mendanai 336 Startup di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Kementerian BUMN terus mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan membangun ekosistemnya. Saat ini, BUMN memiliki lima perusahaan modal ventura yang sudah mendanai 336 Startup di Indonesia. 

Perusahaan modal ventura tersebut yakni Mandiri Capital, BRI Ventures, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, dan BNI Ventures. “Modal ventura di bawah BUMN ini sudah berinvestasi kepada 336 startup yang memang kalau dilihat hari ini sudah banyak yang jadi soonicorn dan unicorn,” ujar Erick dalam pembukaan BUMN Startup Day 2022, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Senin (26/9/2022).

Baca Juga

Erick menambahkan,  saat ini modal ventura milik BUMN sedang membentuk Merah Putih Fund (MPF) untuk membantu startup-startup yang sudah dalam tahap berkembang dan valuasinya besar sehingga bersiap menjadi unicorn.

Menurut Erick, hal tersebut seiring dengan konsep Presiden Joko Widodo terkait pembangunan ibu kota baru. “Ibu kota baru ini akan lebih friendly pada investasi fintech, ini yang coba kita rajut,” imbuhnya.

Sebagai informasi, MPF diperkenalkan pada Desember 2021 dengan mengumumkan komitmen awal pendanaan putaran pertama ini senilai 300 juta dolar AS.

Pada Juli lalu, MPF ini baru mendapat izin dari OJK untuk memulai pendanaan. Adapun, MPF juga telah memenuhi kewajiban minimum dana kelolaan Rp 1 miliar akhir Agustus lalu.

Kala itu, Ketua PMO Merah Putih Fund Eddi Danusaputro menjelaskan, setelah adanya izin tersebut saat ini kelima modal ventura ini akan mulai mengumpulkan dananya sesuai target awal yaitu 300 juta dolar AS.

Hanya saja, Eddi mengakui proses pengumpulan dana ini masih perlu membutuhkan waktu, pengumpulan dana ini memerlukan beberapa proses seperti membuat paperwork dan melakukan transfer dana dari modal ventura yang terlibat tersebut.

“Ya kisarannya dana tersebut bisa terkumpul kuartal I atau molor-molornya kuartal II tahun depan,” kata Eddi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement