REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Mahasiswa dan organisasi kepemudaan yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Pemuda Peduli Rohingya (Gempar) mendirikan posko penggalangan dana kemanusiaan di depan Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Koordinator Gempar Jumiadi di Meulaboh, Kamis (14/9) mengatakan, selain menerima sumbangan di posko, mereka juga melakukan penggalangan dana dengan aksi turun ke jalan-jalan meminta partisipasi masyarakat.
"Hasil yang dikumpulkan dari penggalangan tersebut akan disalurkan untuk pengungsi Rohingya melalui lembaga kemanusiaan," ujarnya.
Mahasiswa tersebut hampir dari semua perguruan tinggi yang berada di wilayah Kabupaten Aceh Barat. Mereka turun ke jalan menggenakan baju almamater kampus, membawa dus poster bertuliskan peduli Rohingya.
Selain itu, penggalangan dana juga dilakukan dengan mendatangi pertokoan, lembaga pendidikan dan instansi pemerintah, aksi tersebut berlangsung hingga 27 September 2017. "Kita melakukan penggalangan dana di jalan, di sekolah, perguruan tinggi, toko dan kantor pemerintah seperti dinas dinas nantinya di Aceh Barat bersama rekan organisasi yang telah ikut bergabung dalam GEMPAR," tuturnya.
Posko sudah didirikan sejak Selasa (12/9) dan aksi penggalangan dana tersebut berlangsung selama 15 hari. Dana terkumpul akan diserahkan kepada lembaga kemanusiaan yang sudah terpecaya di Indonesia yang kemudian bisa disalurkan langsung ke pengungsi Rohingya.
Aksi kemanusiaan muda-mudi di Aceh Barat tersebut untuk memberi motivasi masyarakat untuk saling peduli pada kaum minoritas Rohingya yang menjadi korban dari konflik bersenjata Pemerintah Myanmar dengan gerakan anti pemerintah.
Sebelumnya OKP di daerah tersebut juga melakukan aksi simpatik, serta zikir dan doa bersama. Generasi Aceh ini mengutuk keras pembantaian dan pengusiran etnis Rohingya yang dilakukan rezim militer Pemerintah Myanmar.