REPUBLIKA.CO.ID, HONGKONG -- Majelis Taklim Tsi Sham Tsui menggelar pengajiaan di Masjid Kowloon, Selasa (5/9). Di antara jamaah yang hadir terdapat Ghinda Aprillia, pahlawan pendidikan di Bogor.
"Dia adalah BMI pahlawan pendidikan, mendirikan sekolah gratis di Bogor", tutur Hajjah Neneng Saribanon, tokoh senior penggerak dakwah di kalangan BMI di Hong Kong.
Pada pengajiaan tersebut, Ustaz H. Muhammad Halabi Hamdi, Dai Ambassador dari TIDIM LD PBNU memberikan taushiyahnya ihwal dzikir La Ilaha Illallah secara jahar dan praktiknya. Kemudian penjelasan tentang dzikir La Ilaha Illalloh secara khafi dan praktiknya. Lalu menjelaskan tentang manfaat dzikir dan istilah qolbu, tujuh lathifah, bai’at, wakil talqin dan sebagainya.
Ustaz yang berasal Kalimantan Selatan dan sempat mengenyam pendidikan di Jogjakarta ini juga menyampaikan tentang umur yang menjadi rahasia Allah sehingga tidak bisa menunda kebaikan, tentang Iblis yang bersumpah akan menggoda manusia dengan segala cara untuk memperbanyak temannya di neraka.
"Jadikanlah zikir sebagai media untuk bertobat, sekaligus agar rahmat Allah turun sehingga seluruh hajat kita terkabul. Sungguh Allah Maha Pengampun dan Maha Kaya serta Maha Memberi," kata Ustaz Halabi.
Ustaz juga berpesan, wajib bagi setiap Muslim mensyukuri adanya hidayah Allah untuk hadir di majelis taklim. "Salah satu fadhilahnya adalah mendapat ampunan Allah,"kata dia.
Ustaz Halabi juga menyampaikan fadhilah sedekah, yakni menjadi penolak bala. "Kesimpulannya dengan dzikir, hadir di majlis taklim dan bersedekah, kita mengharap ampunan Allah, hidayah Allah, rejeki Allah, Umur yang panjang, hidup bahagia dan wafat dalam husnul khotimah," ungkapnya.