Senin 18 Sep 2017 23:21 WIB

Polisi Selidiki Provokator Kericuhan di LBH

Petugas menggunakan water cannon untuk membubarkan massa yang mengepung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di kawasan Diponegoro, Jakarta, Senin (18/9).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Petugas menggunakan water cannon untuk membubarkan massa yang mengepung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di kawasan Diponegoro, Jakarta, Senin (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penyidik Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat menyelidiki dugaan pelaku yang memprovokasi kericuhan di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. "Mereka spontan sedang kita dalami langsung bergumul makanya kami dalami apakah ada grand design," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Senin (18/9).

Argo menyebutkan petugas belum dapat memastikan kelompok yang merangsek ke kantor LBH Jakarta itu merupakan massa bayaran maupun melibatkan organisasi kemasyarakatan (ormas) atau tidak. Namun, Argo mengungkapkan massa yang merangsek maupun kelompok yang mengadakan diskusi dan seni budaya di LBH Jakarta tidak mengantongi izin dari kepolisian.

Bahkan, polisi telah mengimbau salah satu kelompok massa tidak melanjutkan acara diskusi di kantor LBH Jakarta pada Sabtu (16/9). Namun, kericuhan tidak terelakkan setelah massa yang berkumpul menolak membubarkan diri dan merusak fasilitas umum sehingga petugas kepolisian mengambil tindakan tegas di depan kantor LBH Jakarta pada Senin (18/9) dini hari.

Petugas kepolisian mengamankan 37 orang guna dimintai keterangan terkait kericuhan antarkelompok massa tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement