REPUBLIKA.CO.ID, BULELENG -- Kodim 1609/Buleleng, Bali mendirikan posko pengungsian di Lapangan Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula untuk mengantisipasi kemungkinan gelombang pengungsi terkait peningkatan status vulkanik Gunung Agung di wilayah Kabupaten Karangasem.
"Pertimbangan kami adalah lebih baik siap siaga meskipun seandainya nanti posko tidak terpakai, daripada tidak siap ketika nanti memang sangat diperlukan," kata Komandan Kodim 1609/Buleleng, Letkol Infrantri Selamet Winarko, Rabu (20/9).
Ia mengatakan, Kodim menyiagakan tiga posko berskala besar di wilayah Kecamatan Tejakula yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Karangasem. Beberapa alternatif yang dipilih yakni lapangan dan juga gedung umum. Selain posko berupa tenda, Kodim juga menyiagakan kendaraan angkutan seandainya diperlukan mengangkut pengungsi dari desa terdampak letusan Gunung Agung.
Meskipun demikian, Kodim Buleleng tetap menunggu garis koordinasi dengan Kodim Karangasem mengenai perkembangan status vulkanik Gunung Agung dan kemungkinan terjadi arus pengungsi ke wilayah Kabupaten Buleleng.
"Buleleng salah satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan Karangasem. Jadi koordinasi terus dilakukan. Perkembangan juga terus di update," terang dia.
Mengenai fasilitas pengungsian, Selamet menguraikan bahwa satu tenda maksimal bisa menampung sekitar 50 pengungsi. TNI juga menyiagakan dapur darurat dan lokasi mandi, cuci, kakus (MCK) darurat.
"MCK juga sedang dibuat karena hal yang vital. Untuk sementara memang dapat menggunakan MCK yang ada di gedung serba guna," demikian Selamet Winarko.