REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jumlah kunjungan wisatawan asal Australia dan Malaysia yang melancong ke Bali, masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,88 dan 5,44 persen selama tujuh bulan pertama 2017. "Masyarakat Australia berlibur ke Bali berkurang 0,88 persen dan Malaysia merosot 5,44 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Jumat (22/9).
Ia mengatakan, masyarakat Australia berlibur ke Bali sebanyak 643.515 orang selama tujuh bulan periode Januari-Juli 2017, menurun 0,88 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 649.237 orang. Australia menempati peringkat kedua setelah Cina itu mampu memberikan kontribusi 18,91 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 3,40 juta orang selama tujuh bulan pertama 2017. Angkanya meningkat 23,50 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 2,75 juta orang.
Adi Nugroho menambahkan sedangkan Malaysia yang menempati peringkat kedelapan setelah Cina, Australia, India, Inggris, Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan, jumlah kunjungan turisnya merosot 5,44 persen. Wisatawan mancanegara asal Malaysia yang berwisata ke Bali sebanyak 96.715 orang selama tujuh bulan pertama 2017, menurun 5,44 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 102.278 orang.
"Mereka dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya lewat Bandara Ngurah Rai Bali dan hanya 50 orang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar," ujar Adi Nugroho.
Delapan negara lainnya yang mengalami peningkatan signifikan meliputi Cina melonjak 57,63 persen, India 44,26 persen, Inggris 14,01 persen, Jepang 7,02 persen, Amerika Serikat 19,40 persen dan Korea Selatan 24,84 persen. Selain itu masyarakat Prancis berwisata ke Bali naik 5,93 persen, Jerman 18,63 persen, dan berbagai negara lain dari belahan dunia bertambah 27,21 persen, ujar Adi Nugroho.
Bali selama 2017 menargetkan kunjungan 5,5 juta wisman, meningkat dibandingkan realisasi tahun 2016 sebanyak 4,2 juta. "Kunjungan wisman khusus untuk bulan Juli 2017 sebanyak 592.046 orang yang terdiri atas melalui Bandara Ngurah Rai 591.812 orang dan lewat pelabuhan laut 234 orang," ujar Adi Nugroho.