REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam kembali menjalin kerja sama dengan Islamic World Science Citation Centre (ISC) Islamic Republic of Iran untuk penguatan dan promosi kesepahaman bidang akademik, budaya dan karya ilmiyah. Penandatanganan nota kerja sama dilakukan kedua belah pihak di Jakarta.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin mengatakan, Kedua belah pihak sepakat untuk mendorong kegiatan khususnya terkait promosi kerjasama akademik internasional. Menurutnya, ISC akan membantu Ditjen Pendis untuk meningkatkan visibilitas penelitian international.
“ISC juga akan kolaborasi dalam memprioritaskan pendataan jurnal ilmiyah Indonesia dalam database ISC dan rekomendasi untuk Scopus Indexing,” tutur Kamaruddin, kemarin.
Menurutnya, di dalam Nota Kesepahaman, tertuang bahwa ISC akan membantu Ditjen Pendis menyediakan akses untuk database dan beberapa produk yang meliputi Journal Citation Report, Science Citation Index, Citation Report System, Essensial Science Indikator, ISC World's Scientific Contribution Report, Ranking of Universities dan Research.
“ISC akan berkolaborasi untuk memberikan training penggunaan produk tersebut dengan scientometric,” ujarnya.
Dirjen sangat mengapresiasi apa yang akan dilakukan oleh ISC. Menurutnya, hal tersebut sangat membantu para peneliti di Indonesia, khususnya yang berada di lembaga pendidikan Islam. “Workshp Scientometric bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peneliti,” ucap Kamaruddin.
Untuk diketahui, bahwa ISC adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi yang dibentuk oleh Kementerian Pengetahuan, Riset dan Teknologi Republik Islam IRAN. ISC memiliki sumber data-data ilmiyah yang dikompilasi, dianalisa, dan dibagikan secara berkualitas, dengan berbagai multidisiplin informasi ilmiyah.
Komisi utama di ISC memberikan penilaian kinerja ilmuan, perguruan tinggi, lembaga-lembaga dan jurnal ilmiyah negara-negara Islam. Serta menyediakan kebutuhan dasar untuk peningkatan kualitas penelitian dan membentuk sebuah jaringan ilmiyah yang efisien di dunia islam.
Hadir mendampingi Dirjen Pendis, Kasubdit Kelembagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Agus Soleh.