REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Keindahan panorama dari Gunung Telomoyo membuat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 'kesengsem'. Orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini bahkan menyebut lokasi ini memiliki potensi pariwisata dan olahraga dirgantara yang menakjubkan.
Hal ini disampaikan Ganjar Pranowo saat melihat atlet layang gantung (gantole) yang tengah berlomba di hari ke-lima kejuaraan internasional gantole Telomoyo Cup ke-3 2017, di tempat take off gantole, sekitar puncak gunung Telomoyo, Jumat (22/9).
Gubernur mengakui, baru kali pertama ini datang ke gunung Telomoyo. Kesan pertamanya memang luar biasa. “Coba nanti kita bangun lebih baik lagi, biar pak Urip (red; Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Urip Sihabudin) yang mengkoordinasikan,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Ganjar juga menyempatkan berdialog langsung dengan sejumlah pilot (atlit gantole) serta beberapa panitia penyelenggara Telomoyo Cup 2017. Termasuk pengawas lomba, Tove Heaney yang juga utusan Federasi Aeronautika Internasional (FAI).
Gubernur juga mengakui, testimoni dari para atlit –baik dari luar negeri maupun dalam negeri-- dan penyelenggara kejuaraan internasional gantole ini juga luar biasa. Termasuk potensi untuk menggelar kejuaraan tingkat dunia.
Oleh karena itu, kalau gunung Telomoyo ini cocok untuk olahraga gantole ini, menurutnya lokasi ini memang harus dikembangkan. Problemnya hanya akses jalannya saja yang memang sudah rusak.
“Kalau jalannya nanti bisa kita perbaiki, mudah-mudahan jalannya tidak hanya untuk olahraga gantole ini saja. Namun juga bisa untuk wisata- wisata yang lainnya, dan saya mendukung untuk ini,” kata Ganjar.
Ia menambahkan, jika semuanya sudah bagus tinggal koordinasi dengan Perum Perhutani I Jawa Tengah untuk bisa menggunakan lebih banyak lagi fungsi pariwisata di kawasan gunung Telomoyo ini. “Karena memang ternyata bagus,” tegasnya.
Salah seorang pilot asala Klaten yang membela Jawa Tengah dalam kejuaraan ini, Isah Heriawan mengatakan, sempat berdialog dengan Guberur perihal fasilitas olahraga ini bagi atlit Jawa Tengah.
Ia berharap dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terhadap olahraga gantole ini bisa ditingkatkan. Karena organisasi atau penurus provinsi (pengprov) yang menaungi olehraga ini mumpung sudah soid dan tertata.
Ia mengakui dukungan pemerintah daerah terhadap cabang olahraga gantole ini –sebelumnya-- belum merata karena organisasi yang belum solid. Sehingga masih ada atlit (pilot) yang belum berangkat ke pra PON dan PON Jawa Barat.
Saat ini, lanjutnya, pengurus tengah mengupayakan perbaikan peralatan untuk Target kita PON 2020. Sejauh ini untuk peralatan –khususnya layang- layang—yang telah diperbarui baru untuk yang floater (pemula).
Itu pun untuk berkompetisi masih sangat jauh dengan provinsi lainnya. Harapan kita dukungan peralatan (layang- layang) ini mumpuni. “Sebab skil akan lebih mumpuni jika peralatan yang kita gunakan juga bagus dan kompetitif,” tegasnya.
Sementara itu, pada kesempatan ini Ganjr Pranowo berkesempatan membuka kejuaraan gantole telomoyo Cup dengan melepaskan merpati bersama dengan sejumlah pengurus olahraga gantole pusat dan Jawa Tengah, seperti Chepy R Nasution serta Ersi Firman.