Senin 25 Sep 2017 16:34 WIB

12 Bocah Diduga Jadi Korban Pil PCC di Kota Tasik

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Korban dugaan pil PCC, Eqi mendapat perawatan medis di RS Jasa Kartini Kota Tasikmalaya, Senin (25/9). Ia mengalami kejang-kejang usai menenggak dugaan pil PCC dicampur kopi.
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Korban dugaan pil PCC, Eqi mendapat perawatan medis di RS Jasa Kartini Kota Tasikmalaya, Senin (25/9). Ia mengalami kejang-kejang usai menenggak dugaan pil PCC dicampur kopi.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kehadiran pil PCC terus memakan korban di berbagai wilayah Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Tasikmalaya. Terpantau terdapat 12 orang anak diduga menjadi korban karena mengonsumsi pil PCC di Kecamatan Pagerageung beberapa waktu lalu.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanti mengatakan 12 korban mulanya memperoleh pil PCC dari pria berinisial R (16 tahun) yang merupakan warga asli kampung Sukadana. Namun R telah dua tahun meninggalkan kampungnya ke Bekasi.

Ketika kembali ke kampungnya, ia menemui teman-teman lamanya. Di saat itulah R menawarkan konsumsi pil PCC. "Waktu kumpul dengan teman-temannya modusnya pil itu diracik jadi satu sama kopi, diminum berlima tapi tersangka (R) enggak minum. Sebagian lagi diberi ke teman-teman yang lain," katanya ketika mengunjungi korban di RS Jasa Kartini, Senin (25/9).

Akibat tindakan R, ke-12 temannya menderita keluhan medis hingga harus dilarikan ke rumah sakit. R sendiri sudah diamankan oleh pihak Kepolisian. Beruntung tak semua korban berada dalam kondisi parah. Sehingga hanya empat orang yang dirawat intensif di RS Jasa Kartini. Mereka adalah Angga, Ahmad Zaenal, Ahmad Zaeni dan Eqi.

Sisanya, korban lain memperoleh tindakan medis di RSUD Dr Soekardjo dan Puskesmas Ciawi. "Mereka dikasih pilnya, perlu ditelaah apa ini ada jaringannya atau tidak, mata rantai harus terputus," ujarnya.

Bersama tim dokter, ia mendapat informasi bahwa para korban bisa saja menjadi korban pil PCC. Pasalnya gejala yang timbul mirip dengan efek penyalahgunaan PCC. "Masih menduga-duga, tim dokter yang paling tahu kalau dilihat gejalanya sejenis PCC karena investigasi pihak keluarga mabuknya ada yang seperti anjing, kejang-kejang," ucapnya.

Sementara itu, Kabid Pelayanan RSUD Dr Soekardjo Budi Tirmadi membenarkan terdapat tiga warga Pagerageung yang mendapat tindakan medis akibat konsumsi pil diduga PCC. Tetapi ketiga korban hanya berstatus rawat jalan karena kondisi kesehatan tidak memburuk.

"Dokumen ada hari Ahad sekitar pukul 09.00 masuk tiga orang dari Pagerageung yaitu Jajang (14), Rafli (12) dan Riki (14) karena konsumsi obat berwarna pink. Tapi hanya rawat jalan, sekarang sudah pulang," sebutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement