Selasa 26 Sep 2017 07:31 WIB

Melangkah Pasti

Anak-anak mengikuti pawai obor dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1439 H di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (20/09) (foto ilustrasi).
Foto: Iman Firmansyah
Anak-anak mengikuti pawai obor dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1439 H di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (20/09) (foto ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh Ustaz Muhammad Arifin Ilham

Dua sosok hebat itu telah berpulang ke Rahmatullah. Khadijah, istri tercinta Nabi Muhammad SAW  dan Abu Thalib, pamanda yang selalu terdepan melindungi beliau. Keduanya berpulang saat pihak Quraisy sedang gencar-gencarnya menghalau syiar dan dakwah beliau.

Saat menaruh harapan kepada Thaif, Rasul dan para sahabatnya justru harus mengalami hal sedih menyesakkan; bukan disambut tapi disambit. Diteror, diintimidasi, dilecehkan, dilempari bebatuan dan kotoran serta diusir-digelandang keluar.

Semua itu tidak menyurutkan gempita dakwah yang diusung beliau. Setelah menghimpunkan energi langit dengan berisra dan mikraj, beliau kembali mengayun langkah, menderap pasti. Menuju tanah impian, Yatsrib-Madinah, kota sejuta peradaban.

 Ya, beliau teramat pasti dan yakin. Sebuah perjuangan butuh pengorbanan. Pejuang sejati pasti melewati kerikil tajam ujian, gangguan dan godaan.

Saat setelah hijrah pun, ujian cobaan itu tetap mengiringinya. Peperangan demi peperangan bahkan justru semakin terbuka. Belum siasat licin dari kaum munafik  yang tinggal bersama di Madinah, memberi warna lain yang tidak mudah bagi perjalanan dakwah Nabi SAW.

Beliau tetap melangkah pasti. Beliau geluti, beliau hadapi dan yang pasti beliau menangi.

Subhanallah walhamdulillah. Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammadin, wa alaa aalihi wa sohbihi ajma’iin.

Ikhwah filah, saudaraku tercinta, pada hari keenam Tahun Baru Islam 1439 H ini, mari saatnya kita tatap hari esok dengan optimistis, jangan pesimistis, tidak juga sinis. Persoalan umat dan kebangsaan di negeri ini pasti akan bisa kita atasi.

Asal kita ada mau, PR keumatan dan kebangsaan itu pasti akan ketemu ujung kebaikannya. Mulai dengan jauhkan berburuk sangka antarkita, eratkan kebersamaan yang sama-sama telah kita rajut dari benang-benang keindonesiaan dan keberislaman kita. Tegakkan hukum tanpa tebang pilih; seperti sangat tajamnya ke bawah maka setajam itu pula ke atas.

Perbaiki iman dan tauhid kita. Sadarlah bahwa kita selalu dalam tatapan dan pengawasan-Nya. Amalkan yang wajib, hidupkan yang sunnah. Bersungguh-sungguhlah dan istiqamah dalam ibadah dan amal kesalehan kita. Jangan lagi maksiat apalagi melanggar hukum-hukum Allah dan Rasul-Nya.

Allahumma ya Allah ampunilah seluruh dosa kami, kedua orang tua kami,  keluarga kami, anak cucu keturunan kami, para sahabat kami dan seluruh umat nabi Muhammad shollallahu alaihi wassalam.

Allahumma hijrahkan kami dengan Engkau jadikan kami hamba hamba-Mu yang sungguh sungguh bertaubat kepada-Mu, sungguh-sungguh istiqomah taat bahagia dalam syariat dan sunnah nabi-Mu Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wassalam.

Allahumma ya Allah jadikanlah hari ini awal Muharam, hari bulan tahun yang akan membawa perubahan besar hidup kami, semakin bahagia mendekat kepada-Mu, amin amin amin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement