Selasa 26 Sep 2017 13:25 WIB

Kisah Uwais al-Qarny

Umat muslim membaca Alquran atau tadarusan di sebuah masjid. (ilustrasi)
Foto: Antara/Jojon
Umat muslim membaca Alquran atau tadarusan di sebuah masjid. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Belum sampaikah kepada kita kisah tentang Uwais al-Qarny. Ia adalah seseorang dari kalangan tabiin. Secara kasat mata, penampilannya tak mencirikan ia orang istimewa. Pakaiannya kusut dan hidup miskin.

Namun nama Uwais begitu istimewa bagi Rasulullah SAW. Meskipun tak pernah bertemu, sosok Uwais begitu tergambar jelas dari ciri-ciri yang disebutkan Rasulullah SAW.

Melihat hal yang belum bisa dilihat orang lain adalah salah satu tanda nubuwah Rasulullah SAW. Dan, kali ini, beliau menempatkan sosok yang akan kelak datang pada kemudian hari sebagai sosok yang istimewa.

Suatu kali Rasulullah SAW bersabda, "Suatu saat akan datang seseorang bernama Uwais bin 'Amir bersama serombongan kafilah dari Yaman. Ia berasal dari Murad kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya." (HR Muslim).

Para sahabat pun heran dan bertanya. Siapakah sosok yang digambarkan Rasulullah SAW yang bernama Uwais itu sehingga ia memiliki keistimewaan Allah akan memperkenankan apa yang ia minta.

Sosok sahabat Rasulullah yang berhasil menjadi saksi sabda Nabi SAW tersebut adalah Umar bin Khattab RA. Saat musim haji, ia menemui serombongan kafilah dari Yaman. Bermaksud mencari sosok Uwais, ia bertanya kepada setiap orang apakah ada seseorang bernama Uwais dalam rombongan tersebut. Salah seorang rombongan menunjukkan sosok Uwais kepada Umar.

"Apakah engkau bernama Uwais bin 'Amir dari Muran dari Qarn?" tanya Umar. Uwais menjawab, "benar." Umar melanjutkan, "Apakah engkau pernah memiliki penyait kulit kemudian sembuh dan tersisa hanya sebesar satu dirham?" Uwais kembali menjawab, "Iya, benar."

"Apakah engkau memiliki seorang ibu?" tanya Umar lagi. "Iya, aku memiliki seorang ibu," kata Uwais. "Doakanlah aku," ujar Umar. "Karena Rasulullah SAW pernah bersabda jika aku bertemu engkau, aku diminta meminta doa darimu." Maka, Uwais pun mendoakannya.

Disarikan dari Dialog Jumat Republika

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement