Selasa 26 Sep 2017 13:40 WIB

Bekraf Luncurkan Layanan Satu Pintu

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Gita Amanda
Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan ekonomi kreatif (Bekraf) meluncurkan layanan satu pintu untuk memberikan kemudahan pada pelaku industri kreatif yang ingin mengajukan proposal dukungan. Layanan ini dapat diakses melalui satupintu.bekraf.go.id mulai 1 Oktober mendatang.

Wakil Ketua Bekraf Rocky Joseph Pesik menuturkan, jenis dukungan yang disalurkan oleh lembaganya antara lain bantuan peningkatan kapasitas terkait riset dan edukasi di bidang ekonomi kreatif, penambahan modal kerja untuk meningkatkan produksi, dukungan pameran, dukungan publikasi, hingga bantuan berbentuk pembiayaan perjalanan (travel grant). Adapun sektor ekonomi kreatif yang bisa mendapatkan dukungan antara lain seni rupa, seni pertunjukan, kuliner, kriya, musik, aplikasi dan game, film, desain komunikasi visual, animasi, fesyen, arsitektur dan lain-lain.

Pelaku industri kreatif yang ingin mengajukan pendukungan dapat berbentuk organisasi, komunitas, lembaga maupun perorangan. Proposal harus diajukan ke Bekraf paling tidak empat bulan sebelum pelaksanaan kegiatan.

"Setiap proposal yang masuk akan diseleksi oleh tim ahli independen. Karena bantuan yang kita berikan bentuknya hibah, maka seleksinya ketat," kata Ricky, dalam konferensi pers peluncuran Bekraf Satu Pintu di Senayan City, Jakarta, Selasa (26/9).

Bekraf, lanjut dia, sebenarnya sudah melaksanakan layanan satu pintu sejak awal 2017 lalu. Namun, pengajuan proposal masih dilakukan secara manual.

Menurut Ricky, selama ini banyak proposal masuk yang tidak tepat ditujukan ke Bekraf, seperti permohonan dukungan untuk kegiatan pentas seni di sekolah. Padahal, sasaran Bekraf adalah kegiatan yang dapat mengakselerasi nilai tambah ekonomi nasional lewat jalur ekonomi kreatif. Sementara, Ricky berpandangan, pentas seni sekolah tidak memenuhi unsur tersebut.

Oleh karenanya, melalui Bekraf Satu Pintu, ia berharap masyarakat dapat lebih memahami kegiatan seperti apa saja yang dapat didukung Bekraf. Dengan begitu, tujuan Bekraf untuk mengakselerasi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia dapat lebih cepat tercapai.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Kerja Sama Antarlembaga Bekraf Endah Wahyu Sulistianti menambahkan, selama periode Januari-Agustus 2017, pihaknya telah menerima 952 proposal. Endah mengaku sempat kewalahan mengelola proposal-proposal tersebut. Oleh karena itu, Bekraf merasa perlu melakukan otomatisasi sehingga mekanisme seleksi penyaluran bantuan pemerintah pada pelaku industri kreatif menjadi lebih transparan dan akuntabel.

Pada tahun 2017, Bekraf mendapat anggaran sekitar Rp 900 miliar. Sebanyak Rp 600 miliar di antaranya digunakan untuk mendukung dan membiayai kegiatan para pelaku ekonomi kreatif, di luar program yang dimiliki Bekraf. Bekraf menargetkan, bantuan dukungan tersebut dapat menciptakan lapangan-lapangan kerja baru di sektor ekonomi kreatif yang pada 2019 mendatang diproyeksikan mencapai 17 juta orang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement