REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Otoritas Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, ikut siaga terkait status awas Gunung Agung, untuk mengantisipasi eksodus pengungsi ke Pulau Jawa.
"Nahkoda beserta perusahaan pelayaran kami perintahkan untuk siap, jika setiap saat terjadi eksodus warga dari Bali ke Jawa saat Gunung Agung meletus," kata Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan Kelas III atau Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk Made Astika, Jumat (29/9).
Ia mengatakan, lonjakan penumpang dari warga di Bali menuju Pulau Jawa dengan berbagai pertimbangan, bisa terjadi saat Gunung Agung meletus. Karena itu, seluruh nahkoda beserta kapal disiagakan, untuk menyeberangkan pengungsi dengan cepat dan aman.
Saat terjadi eksodus warga dari Bali ke Jawa karena letusan Gunung Agung, tim SAR juga sudah siap berpatroli di Selat Bali untuk membantu setiap saat jika dibutuhkan. Koordinator Pos SAR Jembrana Komang Sudiarsa mengatakan, saat ini pihaknya menempatkan dua anggotanya di Teluk Gilimanuk beserta satu unit boat sea raider dengan panjang 8,5 meter serta dua mobil operasional.
"Kami siaga di Gilimanuk untuk mengantisipasi eksodus warga saat Gunung Agung meletus. Dengan siaga di sini, jika ada bahaya pelayaran di Selat Bali, kami bisa dengan cepat memberikan pertolongan," katanya.
Sementara untuk Kabupaten Karangasem, ia mengatakan, dari Jembrana baru mengirimkan kendaraan transportasi, sementara untuk personel menunggu perkembangan dan perintah lebih lanjut.