Jumat 29 Sep 2017 17:33 WIB

Angkot di Kota Cirebon Mogok, TNI dan Polri Kerahkan Armada

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andri Saubani
Para supir angkutan umum (angkot) di Kota Cimahi melakukan aksi mogok beroperasi dalam aksi menolak keberadaan angkutan berbasis online yang dianggap akan mengancam keberadaan angkutan konvensional, Senin (25/9). Protes serupa juga terjadi di Kota Cirebon.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Para supir angkutan umum (angkot) di Kota Cimahi melakukan aksi mogok beroperasi dalam aksi menolak keberadaan angkutan berbasis online yang dianggap akan mengancam keberadaan angkutan konvensional, Senin (25/9). Protes serupa juga terjadi di Kota Cirebon.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Aksi mogok massal angkutan kota (angkot) dari seluruh trayek di Kota Cirebon sejak 28 September 2017 hingga 2 Oktober 2017 mendatang, telah diantisipasi jajaran kepolisian, TNI maupun pemda setempat. Mereka mengerahkan armada dinas milik masing-masing untuk mengangkut warga yang membutuhkan angkutan.

 

Seluruh kendaraan dinas itu bersiaga di sejumlah titik penjemputan untuk mengangkut warga yang sangat membutuhkan angkutan sejak sekitar pukul 06.00 WIB. Salah satu titik penjemputan itu di antaranya di daerah Krucuk, yang merupakan perbatasan Kota dan Kabupaten Cirebon.

Selain itu, sejumlah kendaraan dinas juga berkeliling menyusuri sejumlah ruas jalan untuk mencari calon penumpang yang terlantar. Tak hanya pada pagi hari, kendaraandinas itu juga disiagakan sampai sore hari. Diharapkan, para pelajar yanghendak pulang sekolah maupun karyawan yang baru pulang dari tempat kerja bisa memperoleh angkutan.

 

"Saya berangkat lebih pagi dari rumah dan berangkat ke sekolah dengan menggunakan mobil truk Dalmas," tutur seorang siswa dari salah satu SMA di Jalan Wahidin Kota Cirebon, Dani, Jumat (29/9).

 

Dani mengaku, sangat terbantu dengan adanya kendaraan dinas yang dioperasikan untuk mengangkut pelajar, termasuk dirinya. Dengan demikian, dia tidak terlalu kesulitan untuk menuju sekolahnya. "Gratis lagi," tegas Dani.

 

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, menjelaskan, kendaraan dinas yang dikerahkan untuk membantu mobilitas warga di antaranya berupa truk Dalmas Polres Cirebon Kota, truk Polair Polda Jabar, truk Lanal Cirebon, truk Arhanudse serta truk dan bus Satpol PP Kota Cirebon. Ditambah lagi, bus milik Dishub Kota Cirebon, bus Brimob Detasemenn C Polda Jabar, bus Pemkot Cirebon, mobil ranger polsek, dan mobil QR polsek.

 

Pengerahan kendaraan dinas itu dilaksanakan sejak pagi hari sampai sore hari, atau sampai jam pulang anak sekolah maupun karyawan kembali pulang dari kerja. "Dan akan berlangsung hingga Senin, 2 Oktober 2017," kata Adi.

 

Seperti diketahui, seluruh sopir angkot semua jurusan di Kota Cirebon kembali melakukan aksi mogok massal sebagaibentuk protes terhadap masih beroperasinya angkutan berbasis aplikasi online. Aksi mogok yang dimulai pada Kamis (28/9) itu rencananya akan berlangsung hingga Senin (2/10).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement