Sabtu 30 Sep 2017 19:06 WIB

Sebelum Nobar, Warga Sukabumi Apel Siaga Tolak Komunis

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Nonton bareng (nobar) film G30S/PKI digelar di Gedung Budaya Sabilulungan (GBS) Kabupaten Bandung, Rabu (27/9) sejak pukul 14.00 WIB. Turut hadir Bupati Bandung, Dadang M Naser, Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan, Dandim 0609/Kab Bandung, Letkol Arh Andre Wira Kurniawan dan pimpinan lainnya serta pelajar se-Kabupaten Bandung.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Nonton bareng (nobar) film G30S/PKI digelar di Gedung Budaya Sabilulungan (GBS) Kabupaten Bandung, Rabu (27/9) sejak pukul 14.00 WIB. Turut hadir Bupati Bandung, Dadang M Naser, Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan, Dandim 0609/Kab Bandung, Letkol Arh Andre Wira Kurniawan dan pimpinan lainnya serta pelajar se-Kabupaten Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID,  SUKABUMI -- Seratusan warga Kota Sukabumi menggelar apel siaga menolak komunis dan organisasinya di Lapangan Merdeka, Sabtu (30/9) sore yang akan dilanjutkan dengan pemutaran film G-30S/PKI. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menguatkan sikap penolakan terhadap paham komunis.

Apel siaga yang dimulai sejak pukul 17.00 WIB tersebut diikuti kalangan pelajar dan santri, organisasi pemuda, ormas Islam, dan elemen masyarakat lainnya. Hadir dalam kesempatan itu Dandim 0607/Kota Sukabumi Letkol Inf Mahfud Asat dan sejumlah tokoh ulama seperti Pimpinan Pesantren Dzikir Alfath Sukabumi Fajar Laksana.

"Apel siaga ini untuk menyikapi G-30S/PKI," ujar panitia apel siaga yang juga Sekjen Aliansi Ormas Islam Sukabumi. Ia mengatakan, apel ini juga untuk memberikan edukasi dan antisipasi akan bangkitnya paham komunis. 

Intinya ungkap Faturrahman, Sukabumi berkomitmen menolak paham komunis dan organisasinya. Jangan sampai sejarah kelam pengkhianatan yang dilakukan PKI terulang lagi di masa depan.

Selain menggelar apel, lanjut Faturrahman, pada kegiatan tersebut juga diberikan santunan bagi 100 anak yatim piatu di Kota Sukabumi. Selanjutnya kata dia puncak acara yakni nonton bersama (nobar) G-30S/PKI selepas menjalankan shalat Isya.

Dandim 0607/Kota Sukabumi Letkol Inf M Mahfud Asat menerangkan, pemutaran film G-30S/PKI ini untuk memberikan gambaran sejarah mengenai pengkhianatan PKI pada 1965. 

"Sejak 1998 film ini tidak diputar," terang dia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement