Selasa 03 Oct 2017 07:30 WIB

Pelesetan Film La La land Ini Dibintangi Para Domba

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nidia Zuraya
Film La La Land
Foto: ist
Film La La Land

REPUBLIKA.CO.ID, ESSEX -- Sebuah film Inggris memilih judul yang akan dianggap sebagai pelesetan dari film drama komedi musikal La La Land. Film berjudul Baa Baa Land itu tidak menghadirkan aktor dan aktris yang piawai bernyanyi, melainkan dibintangi para domba.

Baa Baa Land adalah film berdurasi delapan jam yang menampilkan kawanan domba yang hidup di peternakan Layer Marney Lamb di Essex, Inggris. Tidak ada jalan cerita, tidak ada dialog, tidak ada pemeran manusia, dan hanya ada sedikit struktur tidak jelas.

Film dibuka dengan pemandangan suatu pagi yang mendung di musim semi. Ada musik riang, tapi tidak ada narasi untuk menceritakan apa yang sedang terjadi, yang ada hanya domba, domba, dan domba.

Setelah enam jam berlalu, sebagian domba melakukan perjalanan ke telaga untuk minum. Itulah aksi signifikan yang paling terekam, sementara pada adegan lain mereka hanya berbaring, makan, atau mengembik.

"Kami pikir ini adalah film paling membosankan yang pernah kami buat. Kami harap audiens juga berpikir demikian," kata produser film, Peter Freedman, dikutip dari laman Daily Mail.

Karya ganjil tersebut sengaja dirancang untuk tayangan meditatif yang damai bagi penonton. Dua jam berlalu, penonton dipastikan akan mulai membenci domba, tapi setelah enam jam hingga akhir, dijamin penonton berbalik membenci siapapun yang berlaku jahat kepada domba.

Sinema ini termasuk dalam genre slow cinema dengan ciri durasi panjang, alur lambat, minim plot, dan kurangnya narasi. Salah satu pelopor genre yakni slow TV yang dimulai Norwegia saat menyiarkan tujuh jam perjalanan kereta api sebagai peringatan seabad KA di negaranya.

Premier //Baa Baa Land// berlangsung di gedung bioskop Prince Charles Cinema, London, Inggris, pekan lalu. Tim produksi bahkan menghadirkan bintangnya, yakni para domba, untuk melenggang di karpet merah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement