REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Tim Kemanusiaan dari King Salman Center for Relief and Humanitarian Aid (KSRelief) saat ini sedang berada di Bangladesh. Mereka sedang mempelajari cara menerapkan proyek pelayanan kesehatan yang dapat membantu etnis Rohingya di pos-pos pengungsian.
Saat ini tim KSRelief berada di Cox's Bazar sedang menjalankan operasinya. Mereka juga berkoordinasi dengan International Organization for Migration (IOM) dan pemerintah Bangladesh.
Dua pekan yang lalu, Raja Salman memerintahkan menambah bantuan sebesar 15 juta dolar untuk membantu Muslim Rohingya terutama untuk perawatan kesehatan pengungsi. Hal tersebut disampaikan Raja Salman dalam pertemuan kabinet. Pertemuan kabinet tersebut membahas serangan brutal dan genosida yang dilakukan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar. Banyak desa-desa dan rumah minoritas Muslim dihancur.
Tim Saudi saat ini berada di kamp pengungsi Manojano di Bangladesh. Mereka memperhatikan kebutuhan perawatan kesehatan 100 ribu pengungsi di Monojano. Tempat ini merupakan tempat ketiga yang dikunjungi Tim KSRelief, setelah mengunjungi pos pengungsian di Kota Bolong dan Palo Cali.
Kepala Rumah Sakit, Dr Bchwano mengatakan, rumah sakit utama hanya rumah sakit daerah. Rumah sakit darah ini hanya bisa menerima pasien dari pos pengungsian Rohingya di Cox's Bazaar. Rumah sakit memiliki kapasitas 250 tempat tidur.
Tapi, jumlah pengungsi Rohingya yang sakit jauh lebih banyak dari kapasitas rumah sakit. Seorang pejabat dari Tim Saudi mengatakan, pihaknya sedang mencari cara untuk menyediakan sarana kebutuhan perawatan kesehatan bagi para pengungsi.
Sementara, Duta Besar Bangladesh, Golam Moshi mengatakan kepada Arab News, jumlah pengungsi telah mencapai hampir 1 juta orang. "Kami sangat berterima kasih kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman atas dukungan mereka yang luar biasa bagi Bangladesh untuk menjaga para pengungsi ini," katanya, dilansir dari Arab News, Selasa (3/10).