Kamis 05 Oct 2017 09:21 WIB
Sebelum Rapat dengan Menkopolhukam

Polri 'Enggan' Bicarakan Senjata

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Agus Yulianto
Kadiv Humas Polri Setyo Wasisto (kiri) memberikan paparanya saat acara rilis tentang kasus dugaan penipuan perjalanan ibadah umrah First Travel di Kantor Bareskrim Polri Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/8).
Foto: Mahmud Muhyidin
Kadiv Humas Polri Setyo Wasisto (kiri) memberikan paparanya saat acara rilis tentang kasus dugaan penipuan perjalanan ibadah umrah First Travel di Kantor Bareskrim Polri Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Polemik impor senjata Polri masih menimbulkan tanda tanya dan spekulasi bagi masyarakat. Kendati demikian, Polri masih enggan memberikan pernyataan dan klarifikasinya terkait impor senjata tersebut.

"Hari Jumat (6/10) ada rapat di Menko polhukam jadi tolong sabar ya. Tunggu dulu," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat dicecar pertanyaan terkait senjata, kemarin (4/10).

Setyo menyiratkan, pertemuan itu akan dihadiri oleh Badan Intelijen Nasional (BIN) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Namun, dia tetap enggan membicarakan lebih rinci perihal substansi maupun materi yang akan dibicarakan dalam rapat koordinasi itu.

"Ya kemungkinan kesana nanti ya (BIN dan TNI). Rencananya hari jumat memang ada rakor di Polhuka," kata Setyo.

Usai rapat ini berlangsung, Setyo berharap kisruh impor senjata Polri yang menjadi perbincangan masyarakat ini dapat segera diselesaikan. Pasalnya, masyarakat masih bertanya-tanya, sehingga muncul spekulasi yang kerap simpang siur. "Ya moga-moga begitu (clear)," ucapnya.

Sebelumnya, Divisi Humas Polri mengklaim, petugas gabungan dari Bea-Cukai, TNI, dan Polri telah memeriksa paket senjata Stand-alone Grenade Launcher (SAGL) yang dipesan Korps Brimob. Proses impor dan distribusi senjata itu disebut tak bermasalah.

Hal tersebut diungkapkan melalui caption di beberapa unggahan foto akun Instagram resmi Divisi Humas Polri, @divisihumaspolri. Uniknya, unggahan tersebut, pada Rabu (4/10) sore telah dihapus. Hingga kini, Polri masih belum menyampaikan klarifikasinya mengapa unggahan tersebut dihapus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement