Kamis 05 Oct 2017 09:43 WIB

Tanggul Lapindo Ditinggikan 4 M, Ini Kata PPLS...

Puluhan patung manusia lumpur berdiri di atas lumpur lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (11/7). (Republika/ Yasin Habibi).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Puluhan patung manusia lumpur berdiri di atas lumpur lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (11/7). (Republika/ Yasin Habibi).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO - Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS), Jatim terus melakukan peninggian tanggul penahan lumpur Lapindo. Upaya ini sebagai salah satu untuk mengantisipasi melubernya luapan lumpur dari dalam kolam penampungan terutama saat musim hujan.

Humas PPLS Hengky Listria Adi mengatakan, peninggian tersebut dilakukan di beberapa titik yang dianggap masih berpotensi terjadinya luberan lumpur dari dalam kolam penampungan."Tanggul yang ditinggikan itu dari delapan meter menjadi sebelas sampai dengan 12 meter tergantung dari lokasi tanggul tersebut," katanya, Kamis (5/10).

Adi mengatakan, peninggian tanggul penahanan lumpur Lapindo dilakukan pada titik 67, 68, 81, 83 dan berakhir hingga di titik 42 di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Sidoarjo. "Tanggul ini ditinggikan menjadi 12 meter. Sebelumnya tanggul ini hanya setinggi 8 meter," katanya.

Selain melakukan peninggian tanggul penahan lumpur, pihaknya juga melakukan langkah lain untuk mengurangi beban yang ada di dalam kolam penampungan dengan melakukan pengaliran lumpur ke Kali Porong. "Kami saat ini masih mengerahkan kapal keruk yang digunakan untuk mengalirkan lumpur dari dalam kolam penampungan ke Kali Porong. Lokasi kapal keruk itu berada di P25 dan juga berada di P43," katanya.

Menurut dia, apa yang sudah dilakukan ini diharapkan bisa mengurangi terjadinya luberan lumpur yang ke luar dari dalam pusat semburan Lumpur Lapindo. "Kami masih terus melakukan pemantauan kondisi lumpur ini supaya bisa segera dilakukan penanganan kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Disinggung apakah ada pengaruh terkait dengan kondisi lumpur Lapindo dengan peristiwa Gunung Agung, Bali, dirinya mengatakan kalau kondisi itu tidak berpengaruh.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement