Ahad 08 Oct 2017 20:19 WIB

Puluhan Ribu Warga Katalunya Pro-Spanyol Gelar Demonstrasi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
 Publik memenuhi Alun-Alun Colon di Madrid, Spanyol, (7/10). Ribuan orang pro penyatuan Spanyol membawa bendera Spanyol sebagai bentuk protes terhadap pemerintah daerah Katalunya yang ingin merdeka dari Spanyol.
Foto: AP
Publik memenuhi Alun-Alun Colon di Madrid, Spanyol, (7/10). Ribuan orang pro penyatuan Spanyol membawa bendera Spanyol sebagai bentuk protes terhadap pemerintah daerah Katalunya yang ingin merdeka dari Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Puluhan ribu warga Katalunya pro-Spanyol menggelar demonstrasi di Barcelona, Ahad (8/10). Selama demonstrasi tersebut, mereka menyuarakan penolakan terhadap deklarasi kemerdekaan Katalunya.

Massa membentangkan bendera Spanyol sebagai tanda bahwa mereka tidak ingin Katalunya memisahkan diri dari negara tersebut. Ada pula yang membawa spanduk bertuliskan "Katalunya adalah Spanyol" dan "Bersama-sama Kita Lebih Kuat".

Araceli Ponze, salah satu peserta aksi, mengatakan aksi ini penting untuk digelar agar para pemimpin dan pejabat Katalunya mendengar apa yang mereka inginkan. 

"Kami menghadapi hal yang sangat tidak diketahui. Kita akan melihat apa yang terjadi pekan ini, tapi kita harus berbicara dengan lantang sehingga mereka tahu apa yang kita inginkan," ucapnya.

Pemimpin Katalunya Carles Puigdemont diprediksi akan menghadap parlemen daerah tersebut pada Selasa (10/10) mendatang. Pada kesempatan tersebut Puigdemont diyakini akan mendeklarasikan kemerdekaan Katalunya secara sepihak.

Hal itu merupakan tindak lanjut dari referendum yang telah dilaksanakan pada 1 Oktober lalu. Hasil referendum yang diikuti sekitar 2,3 juta orang menunjukkan lebih dari 90 persen warga Katalunya menghendaki kemerdekaan dan pemisahan diri dari Spanyol.

Terkait hal ini, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy telah menyatakan akan menangguhkan status otonomi Katalunya.

Dalam sebuah sesi wawancara, Rajoy menyatakan bahwa dirinya telah menolak seruan untuk mediasi dengan pemimpin Pemerintah Katalunya Carles Puigdemont terkait hasil referendum. Ia menegaskan bahwa referendum yang digelar Katalunya pada 1 Oktober lalu adalah ilegal dan bertentangan dengan konstitusi Spanyol.

Ketika ditanya apakah dia akan memicu bagian dari konstitusi Spanyol untuk membubarkan Pemerintah Katalunya dan menggelar sebuah pemilihan lokal, Rajoy mengatakan tak menyisihkan opsi tersebut. "Saya tidak mengesampingkan semua hal yang ada dalam hukum," ujarnya.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement