Senin 09 Oct 2017 00:04 WIB

Dua Umi Ini Uraikan Makna Hijrah di Islamic Center NTB

Rep: M Nursyamsyi / Red: Endro Yuwanto
Ketua TP PKK NTB, Erica Zainul Majdi (kedua kanan) bersama Sekda NTB, Rosiadi Sayuti (kiri) dan Owner Batik Trusmi, Sally Giovanni (kanan) saat mengikuti acara talkshow
Foto: Republika/Eka Ramdani
Ketua TP PKK NTB, Erica Zainul Majdi (kedua kanan) bersama Sekda NTB, Rosiadi Sayuti (kiri) dan Owner Batik Trusmi, Sally Giovanni (kanan) saat mengikuti acara talkshow

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Istri Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Erica Zainul Majdi dan Umi Pipik Dian Irawati menghadiri Kajian Akbar Muslimah 2017 bertajuk "Istiqomah Dalam Berhijrah" di Masjid Hubbul Wathan, Kompleks Islamic Center NTB, Ahad (8/10). Umi Erica mengatakan, hijrah dalam artian yang paling sederhana adalah berubah menuju lebih baik.

"Hijrah maknanya menjadi baik, menjadi lebih baik, dan ke arah yang lebih baik," ujar Umi Erica di Islamic Center NTB, Ahad (8/10).

Mengucapkan kebaikan, melakukan shalat di awal waktu, dan sedekah itu, lanjut Umi Erica, hal yang mudah. Namun, kesulitannya ialah bagaimana melakukannya dengan istiqamah.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB ini menilai, menjaga istiqamah dalam melakukan kebaikan merupakan sebuah tantangan. Umi Erica menguraikan sebuah nasihat dari para ulama. "Ketika seseorang yang telah wafat dibangkitkan dari kuburnya. Maka apa yang akan dilakukannya? Kata ulama, yang akan dilakukannya adalah mencari majelis ilmu dan hadir di tengah-tengahnya," lanjut dia.

Umi Erica mengajak jamaah melapangkan hati dan meninggalkan segala kekhawatiran.

Di tempat yang sama, Umi Pipik Dian Irawati menjelaskan bahwa hakikat hijrah adalah menuju kesempurnaan. Maka untuk menuju kesempurnaan itu, lanjut Umi Pipik, adalah dengan menjaga hubungan baik dengan Allah, yakni dengan menjalankan secara konsisten kebaikan-kebaikan yang telah Allah perintahkan.

Umi Pipik menilai, tolok ukur kesempurnaan dan kesuksesan seseorang, baik di dunia maupun di akhirat kelak, diukur dari sejauh mana kesempurnaan amal ibadah di hadapan Allah SWT. Pun dengan kegagalan, yang diukur dengan keburukan amalan yang seseorang lakukan di dunia.

"Kesempurnaan hanya milik Allah. Kita hanya berusaha menjadi diri yang lebih baik," ungkap istri almarhum ustaz Jefri Al Bukhari.

Selain menjaga hubungan dengan Allah, lanjut Umi Pipik, seseorang harus tetap menjaga dan memupuk hubungan baik dengan sesama, dengan menjaga ucapan, perilaku, serta sikap. "Ini harus dilakukan dengan sepenuh hati dan konsisten. Sehitam apapun masa lalu, maka jadilah orang bermanfaat bagi orang lain," kata dia menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement