REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri KH Muhyiddin Junaidi menilai banyaknya Muslim Indonesia yang berdiaspora ke berbagai negara dan meraih ke suksesan merupakan hal yang positif. Itu menunjukkan eksistensi Muslim Indonesia di luar negeri bisa diterima oleh masyarakat internasional.
Menurut Kiai Muhyiddin, Indonesia memiliki keunggulan antara lain selalu menyikapi permasalahan dengan cara jalan tengah, bukan pendekatan ekstrem. Kemudian, Muslim Indonesia selalu menampilkan Islam seutuhnya, bukan versi Timur Tengah atau pun Barat yang sesuai dengan nilai-nilai budaya.
"Nilai-nilai Islam itu tidak bertentangan de ngan budaya. Selama tidak bertentangan, kita adopsi," kata Kiai Muhyiddin.
Keunggulan lainnya, yaitu Muslim Indonesia mempunyai kemampuan lobi yang cukup tinggi. Misalnya, dalam menyelesaikan masalah lebih merangkul semua pihak. Keunggulan-keunggulan tersebut diyakini oleh Kiai Muhyiddin menjadi penyebab banyak Muslim Indonesia yang berhasil di luar negeri.
Kiai Muhyiddin menuturkan, Islam mempersilakan umatnya untuk berdiaspora guna menguasai dunia. Namun, mereka harus dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni. Dengan begitu, Muh yid din meyakini, Indonesia akan menjadi kiblat pengetahuan Is lam di dunia ke depannya. "Saya pikir kalau kita bersatu insya Allah diaspora-diaspora ini akan memberikan manfaat umat Islam bangsa dan negara," kata dia.