Selasa 10 Oct 2017 20:06 WIB

Kinanti Lumpuh Pascaimunisasi MR, Orang Tua Kecewa kepada RS

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Kinanti tengah terbaring di RSU Garut, Selasa (10/10). Bocah 2,5 tahun mengalami lumpuh layuh.
Foto: REPUBLIKA/Rizky Suryandika
Kinanti tengah terbaring di RSU Garut, Selasa (10/10). Bocah 2,5 tahun mengalami lumpuh layuh.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Rumah Sakit Umum (RSU) dr Slamet, Garut diduga memperlambat pasien lumpuh layuh, Kinanti (4 tahun) untuk memperoleh perawatan lanjutan ke RSUP Hasan Sadikin, Bandung. Kinanti mengalami lumpuh layuh usai diimunisasi Measles Rubella (MR) pada 19 September.

Perwakilan keluarga Kinanti, Undang Herman mengatakan terdapat upaya RSU untuk menahan Kinanti agar tidak melanjutkan pengobatan di RSHS. Padahal dokter sudah mengatakan bahwa peralatan dan obat di RSU tidak memadai. Justru, ia kecewa karena pihak RSU seakan menakuti-nakuti keluarga Kinanti.

"Harus tanda tangan tulisannya segala konsekuensi mesti diterima, mungkin itu standar operasinya. Tapi setelah tanda tangan ada perkataan-perkataan yang jatuhkan mental keluarga seperti obat di sana mahal harus dibeli, cuma antarkan sampai luar tidak ikut ke dalam, ruangan penuh," katanya pada Republika, Selasa (10/10).

Ia mengakui, biaya pengobatan Kinanti memang tak bisa dianggap murah. Misalnya, untuk biaya sekali suntik salah satu obat harganya mencapai Rp 5 juta. Padahal, suntikan obat tersebut dibutuhkan setiap hari. Tetapi, menurutnya pihak RSU dr Slamet seharusnya mempermudah akses kesehatan bagi Kinanti.

"Harusnya ditindaklanjuti selamatkan nyawa, tapi malah kata mereka obat dan penanganan harus koordinasi RSU, Dinkes dan BPJS. Tidak bisa seperti itu. RSU memperlambat," ujarnya.

Kalau pun pihak keluarga berinisiatif memboyong Kinanti ke RSHS pun tak menjadi solusi. Pasalnya, pihak keluarga wajib membawa berkas rekam jejak pengobatan Kinanti dari RSU Garut. Nantinya, berkas itu berisi bentuk perawatan dan obat apa saja yang sudah dikonsumsi Kinanti.

Diketahui, Kinanti mengeluhkan sulit bergerak setelah sekitar 3-4 hari diimunisasi vaksin Measles Rubella (MR) pada 19 September 2017. Mulanya Kinanti mampu berdiri, namun lama-kelamaan terjatuh dengan sendirinya. Kinanti saat ini masih berada di RSU Garut sejak dirawat pada 2 Oktober lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Garut, Tenny Swara Rifai mengatakan, warga Cibatu itu mendapat imunisasi pada 19 September 2017. Namun, sebelum mendapatkan vaksinasi, pada 13 september 2017, Kinanti sempat terjatuh. Setelah diperiksa, diketahui Kinanti mengidap virus MR.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement