Rabu 11 Oct 2017 17:33 WIB

Peneliti: Sekitar 200 Manuskrip Aceh Dijual ke Luar Negeri

Red: Yudha Manggala P Putra
Manuskrip-manuskrip kuno
Foto: Amusing Planet
Manuskrip-manuskrip kuno

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Ada sekitar 200 manuskrip tentang serajah Aceh yang dijual para kolektor di provinsi itu ke luar negeri, teruma negara tetangga Malaysia, kata peneliti manuskrip Aceh Hermansyah.

"Jual beli manuskrip jalur internasional antarkolektor ada yang dilakukan di Aceh dan ada juga manuskrip yang dibawa ke luar negeri. Penjualan ini salah satu penyebabnya didasari pada urusan ekonomi," kata Hermansyah saat dihubungi di Banda Aceh, Rabu (11/10).

Ia menjelaskan sepanjang tahun 2017, manuskrip-manuskrip di Aceh masih diperjualbelikan ke luar negeri terutama Malaysia dan dalam catatannya ada sekitar 200 manuskrip telah dijual ke luar negeri dengan rentang tahun 2015 sampai 2017.

Menurut dia penjualan manuskrip Aceh ke luar negeri tersebut merupakan hasil penelurusan dan informasi dari para peneliti luar yang saat diinventarisir terkait asal usul manuskrip yang dimiliki tersebut.