Selasa 17 Oct 2017 19:55 WIB

LIB: Tak Sedikit Klub Abai Ketersediaan Medis

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ratna Puspita
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda ditandu petugas kesehatan ketika bertanding melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10).
Foto: Rahbani Syahputra/Antara
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda ditandu petugas kesehatan ketika bertanding melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Liga Indonesia Baru (LIB) Tigor Shalomboboy mengatakan, tak sedikit klub-klub di Liga 1 musim ini yang abai terhadap ketersedian medis saat pertandingan. Dia mengatakan, padahal sebelum kompetisi dimulai, LIB dan PSSI sudah mewajibkan setiap hal penanganan medis.

Tigor mengatakan, regulasi Liga 1 menebalkan aspek medis yang harus tersedia saat pertandingan. Yaitu, adanya mobil ambulans sebanyak dua unit, juga tandu serta tim dokter. 

Dia mengatakan, LIB juga mengharuskan laga berlangsung di stadion yang memiliki ruang medis lengkap dengan sarana pendukung pertama dalam pertolongan. LIB dan PSSI pun mengharuskan panitia lokal menggandengn rumah sakit setempat, sebagai rujukan pertama dalam situasi kritis.

Tetapi, Tigor mengatakan, sampai sebelum peristiwa di Stadion Surajaya, Lamongan itu, masih banyak klub-klub dan panitia lokal yang memilih untuk menghiraukan aspek medis tersebut.  “Tapi kita tidak dalam posisi menyalahkan. Itu menjadi pelajaran kita bersama,” ujar Tigor, Selasa (17/10)