Kamis 19 Oct 2017 13:18 WIB

Korban Gempa Meksiko Masih Menanti Bantuan Pemerintah

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Tim penyelamat berusaha mengevakuasi korban dari bangunan yang runtuh akibat gempa 8,2 SR  di kota Juchitan, Oaxaca, Meksiko,  Sabtu (9/9).
Foto: EPA-EFE / Jorge Nunez
Tim penyelamat berusaha mengevakuasi korban dari bangunan yang runtuh akibat gempa 8,2 SR di kota Juchitan, Oaxaca, Meksiko, Sabtu (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Ribuan warga Mexico City tidak dapat kembali ke tempat tinggal mereka yang telah runtuh akibat gempa bumi dahsyat pada 19 September lalu. Gempa berkekuatan 7,1 skala Richter (SR) itu menewaskan 228 orang dan banyak korban yang dilaporkan belum menerima bantuan keuangan yang telah dijanjikan.

Orang-orang dipaksa keluar dari bangunan yang runtuh itu untuk tinggal sementara di hotel atau bahkan di tenda-tenda di jalanan. Pemerintah telah menawarkan pinjaman berbunga rendah bagi warga untuk memperbaiki rumah mereka atau mencari penginapan, namun prosesnya sangat lamban.

 

Maria Luisa Campuzano Fernandez, warga Mexico City, telah tinggal di sebuah hotel sejak gempa tersebut merusak gedung apartemen tempat dia tinggali selama 15 tahun. Pihak berwenang mengatakan kepadanya, bangunan itu secara struktural masih kukuh, namun dindingnya rusak parah.

 

"Tidak ada uang sama sekali yang diberikan dan kami semua merasa khawatir karena hampir semua apartemen rusak berat," kata Fernandez.

 

Arsitek Ana Maria Rodriguez Maya sedang bekerja di apartemennya di lantai empat saat gempa tersebut terjadi. Saat dia mencoba melarikan diri melalui tangga, dia merasakan bangunan itu runtuh.

 

Ia berhasil sampai di atap dan kemudian meloncat ke atap bangunan di sebelahnya yang berdekatan. Namun delapan orang lainnya tetap terperangkap di dalam bangunan apartemen itu.

 

Rodriguez mengatakan, para korban runtuhnya bangunan apartemen itu menghadapi ketidakpastian. Mereka belum mendapatkan bantuan pemerintah, kecuali satu bantuan tunai sebesar 150 dolar AS atau sekitar Rp 2 juta.

 

Uang itu diberikan kepada korban dan keluarga untuk mencari tempat tinggal lain. Dia, anak-anaknya, keponakannya, serta dua ekor anjing dan kucing mereka sekarang tersebar di seluruh kota di rumah-rumah kerabat dan teman-temannya.

 

Anak laki-lakinya akhirnya kembali ke gedung apartemen itu dan membuat rekaman video dari bangunan yang telah ditempati keluarganya selama 20 tahun itu. "Saya tidak ingin melihatnya. Saya bilang tidak. Saya tetap ingin apartemen saya yang dulu," ujar Rodriguez, sambil menitikkan air mata.

 

 

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement