Jumat 20 Oct 2017 18:15 WIB
Pilgub Jabar 2018

Emil Intensifkan Komunikasi dengan PPP

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau Emil mengintensifkan komunikasi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terkait Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018. Langkah itu diambil Emil, menyusul beredarnya kabar bahwa partai ini akan mengusung tokoh itu di pesta demokrasi itu.

"Sampai saat ini, saya masih intensif melakukan komunikasi dengan PPP, itu saja sih, kalau terkait Pilgub Jawa Barat dan hubungan saya dengan PPP," kata Ridwan Kamil, di Kota Bandung, Jumat (20/10).

Emil menuturkan, hingga saat ini juga belum berpikir untuk memilih atau menentukan calon pendampingnya (cawagub) di Pilgub Jawa Barat. Emil belum mau menjawab hal tersebut karena dirinya masih menunggu akan mengusung saya atau tidak. "Kalau sudah genap dukungan, baru musyawarah untuk menentukan calon wakil gubernur," katanya.

Selain itu, lanjutnya, ia juga akan segera menjalin komunikasi dengan DPW PPP Provinsi Jawa Barat untuk memperkuat rencana pengusungan yang akan dilakukan DPP PPP. "Itu dilakukan untuk menyamakan visi dan misi pembangunan. Jadi kalau ditanya, saya sedang konsentrasi membangun komunikasi dengan PPP," kata dia.

Ia mengatakan, saat ini dirinya tinggal menunggu keputusan PPP untuk mengusung dirinya agar resmi bisa diajukan sebagai calon gubernur. "Apabila sudah diusung PPP, sudah cukup (memenuhi syarat KPU) 21 kursi DPRD Provinsi Jawa Barat," ujarnya.

Sementara itu, ketika ditanyakan apakah ada komunikasi dengan partai lain seperti Hanura, Emil kembali menegaskan, dirinya masih fokus terhadap komunikasi dengan PPP. "Yang terakhir kan Pak Aceng sebagai ketua DPD (Hanura) lebih cenderung ke Pak Dedi Mulyadi, makanya komunikasi saya tahan," ujarnya.

Sehingga ia kembali menegaskan dirinya lebih memiliki kedekatan dengan PPP dibanding partai lain.

"Jadi bukan hanya condong, memang yang nyambung dan visi misi bisa lebih sinkron, sementara PKB PPP, melengkapi NasDem," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement