REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak lahir pada 13 Februari 1975, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta belum memiliki gedung untuk kegiatan operasional. Dalam sidang paripurna yang digelar Senin (24/10), Sekretaris MUI DKI Jakarta Zulfa Mustafa menagih janji Gubernur Anies Baswedan untuk merealisasikan penyediaan gedung.
"Kami ingat ketika masih kampanye dan belum menjadi gubernur, Pak Anies pernah datang ke ketua umum kami. Ketum bilang kami belum punya gedung. Kemudian Pak Anies berjanji akan mengusahakan agar kami punya gedung," kata Zulfa dalam sidang paripurna yang digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Selasa (24/10).
Dalam kesempatan yang sama, Zulfa juga menyampaikan keinginan MUI DKI untuk menyelenggarakan pengajian rutin bulanan yang sempat vakum selama satu tahun. Ia menjelaskan, program itu merupakan pengajian rutin bulanan antara para ulama dan umaro yang sudah dimulai sejak pemerintahan mantan Gubernur Sutiyoso. "Pengajian saat itu dilakukan di rumah dinas wakil gubernur di dekat Taman Surapati," katanya.
Pengajian sempat vakum selama setahun. Ia tak menjelaskan alasan yang spesifik. Ia menawarkan, agar pengajian itu bisa dimulai kembali. "Kami ini para ulama jakarta biasa kumpul satu bulan sekali. Tapi putus. Maka kami tawarkan pengajian bisa dilakukan di Taman Surapati. Biasanya Sabtu pertama awal bulan," kata dia.
Menanggapi hal ini, Anies mengatakan, akan mengadakan pertemuan untuk meningkatkan koordinasi antara pemprov DKI dan MUI DKI. Di dalamnya akan dibahas berbagai hal, termasuk pengkaderan dan masalah yang telah disampaikan para pengurus. "Itu semua nanti kita dibicarakan," ujar dia.