Rabu 25 Oct 2017 14:32 WIB
Pilgub Jabar 2018

Golkar Bisa Abaikan Dedi Mulyadi dan Usung Ridwan Kamil

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Walikota Bandung, Ridwan Kamil (kiri) memberikan arahan kepada siswa yang mengikuti kegiatan Gerakan Bandung Menulis Alquran di Masjid Agung TSM Bandung, Jawa Barat, Ahad (1/10).
Foto: ANTARA FOTO/Agus Bebeng
Walikota Bandung, Ridwan Kamil (kiri) memberikan arahan kepada siswa yang mengikuti kegiatan Gerakan Bandung Menulis Alquran di Masjid Agung TSM Bandung, Jawa Barat, Ahad (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah PPP resmi mendeklarasikan dukungannya terhadap Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat 2018, kemungkinan Partai Golkar mendukung Ridwan Kamil juga terbuka. Hal ini disampaikan Bendahara Partai Golkar Robert J Kardinal yang menyebut partainya tengah memfinalisasi dukungan Partai Golkar di Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar).

"Ini lagi proses, lagi proses, kalau survei memang Ridwan Kamil tertinggi Golkar bisa mendukung Ridwan Kamil," ujar Robert di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (25/10).

Menurutnya, setelah finalisasi selesai, keputusan tersebut juga akan disahkan dalam pekan ini. "Iya mudah-mudahan dalam pekan ini bisa diserahkan. masih akan dirapatkan di internal untuk finalisasi kalau nggak hari ini ya besok tergantung undangan," kata Robert.

Robert juga mengungkap alasan, jika pada akhirnya Partai Golkar tidak mengusung kadernya sendiri yakni Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat Dedi Mulyadi. Ia mengatakan, Partai Golkar pada prinsipnya mempertimbaglan memilih calon gubernur melalui survei.

Sehingga, pemilihan calon gubernur dari kader bukanlah keharusan. "Karena cagub itu dipilih oleh rakyat, kita tanya ke rakyat keliling rakyat rakyat Jabar siapa mereka mau pilih itu yang kita pilih, nggak harus (Dedi), kan ada peraturan organisasi juga di Golkar itu kalau hasil surveinya jauh kalau pun bukan kader, RK tinggi ya itu akan kita pilih. Kalau terpautnya tipis 1-2 persen bisa kita pilih kader," ungkap Ketua Fraksi Partai Golkar tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement