REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Massa berkumpul untuk upacara pemakaman lima hari untuk Raja Bhumibol Adulyadej yang dipuja di Thailand. Bhumibol Adulyadej meninggal pada Oktober lalu pada usia 88 tahun.
Raja akan dikremasi di Bangkok pada Kamis (26/10) di sebuah tempat kremasi kerajaan. Persiapan upacara, termasuk pembangunan kompleks kremasi yang luas di dekat Grand Palace (Istana Agung) memakan waktu hampir setahun.
Raja dipandang sebagai sosok yang stabil di sebuah negara yang dilanda siklus kekacauan politik dan beberapa kudeta. Upacara pemakaman Buddha yang rumit ini diperkirakan akan menarik sebanyak 250 ribu orang dari seluruh Thailand, dilansir dari laman BBC, Rabu (25/10).
Banyak warga yang datang lebih awal, berkemah di tenda darurat untuk berlindung dari hujan. "Saya bepergian ke sini dua hari yang lalu sehingga saya bisa menjadi yang pertama mendapatkan tempat yang bagus," kata seorang wanita berusia 72 tahun dari Thailand utara.
Kemudian pada Rabu, sebuah upacara kebaikan di dalam Grand Palace menandai dimulainya pemakaman. Raja Maha Vajiralongkorn, putra almarhum raja, akan menyalakan api tempat kremasi.
Abu Bhumibol Adulyadej kemudian dikumpulkan dan dibawa kembali ke istana pada Jumat. Terdapat upacara pada dua hari lagi.
Anggota keluarga kerajaan dan pejabat dari lebih dari 40 negara akan menghadiri kremasi tersebut, sementara kerumunan orang banyak diperkirakan akan menyusuri jalanan di dekatnya. Upacara pemakaman diadakan dengan pedoman ketat bagi mereka yang hadir.