REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Striker West Ham United Diafra Sakho menegaskan tetap bertekad untuk meninggakan London Stadium. Sebelumnya, langkah kepindahan Sakho ke klub Prancis Rennes gagal pada hari batas waktu bursa transfer di musim panas lalu.
Striker timnas Senegal itu nyaris hijrah ke tim Ligue 1 dengan terbang ke Prancis untuk menyelesaikan tes medis. Namun sayang, langkah kepindahannya gagal terwujud.
Sakho mengatakan, ia ingin melihat lingkungan yang baru setelah ia menghabiskan masa tiga tahun yang indah di London.
"Saya masih ingin pergi. Saya tidak menyembunyikannya. Fan bahagia atau tidak, saya ingin mengubah lingkungan," kata Sakho dilansir dari Sky Sports, Rabu (25/10).
Pemain berusia 27 tahun ini mengatakan, ia bisa bahagia setelah pernah mengecap sebagai pencetak gol terbaik di semua pertandingan yang ia mainkan dengan West Ham.
Namun, Sakho tetap bersikeras ingin melihat hal baru di lingkungan yang lain. Sakho merasa pergi ke Prancis adalah langkah yang tepat untuk menemukan sebuah tantangan bagi kariernya. "Dan mengapa tidak, suatu hari kembali ke sini atau ke tempat lain, tapi hari ini saya ingin mengubah lingkungan saya," ucapnya.
Sakho mengatakan, kegagalan untuk pindah ke klub lain disebabkan West Ham yang tidak dapat menemukan pengganti yang tepat sebelum jendela transfer ditutup. Ia mengaku memahami hal itu, namun itu tidak akan mengubah keinginannya untuk pergi.
Sakho lantas dibawa kembali ke West Ham di bawah asuhan pelatih Slaven Bilic, setelah gagal pindah. Ia mengatakan, sang pelatih tidak meyakinkannya untuk tetap tinggal. Meski ia merasa senang bisa berada di London saat ini, namun tekadnya untuk pergi masih belum hilang.
Sakho bergabung dengan the Hammers dari Metz pada 2014 lalu. Ia telah mencetak 12 gol dalam 26 pertandingan pada musim pembukanya dengan West Ham. Namun, ia kesulitan untuk mendapatkan waktu bermain di klub London tersebut, setelah ia menepi dari lapangan dalam waktu yang cukup lama.