Kamis 26 Oct 2017 14:37 WIB

Tiga Tokoh Nasional akan Peroleh Gelar Kepahlawanan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu
Foto: Republika/Edi Yusuf
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana untuk memberikan gelar kepahlawanan kepada sejumlah nama yang dianggap berjasa untuk Tanah Air. Tak hanya satu, tahun ini pemerintah rencananya bakal memberikan tiga gelar kepahlawanan sekaligus.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) awalnya hanya mau memberikan gelar pahlawan kepada satu tokoh pada 2017. Namun, jumlah ini berubah menjadi tiga karena selama ini masih banyak tokoh kemerdekaan dan memberikan pengaruhnya bagi Indonesia tapi belum mendapatkan gelar sebagai pahlawan.

"Ada tiga, salah satunya Malahayati. Itu kan sudah lama ya dari tahun 1.500 an sekian," kata Ryamizard usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (26/10).

Berdasarkan laman Wikipedia, Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Nama lahirnya adalah Keumalahayati. Ayahnya bernama Laksamana Mahmud Syah. Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530-1539 M. Adapun Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (15131530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam.

Ryamizard yang juga Ketua Dewan Gelar menuturkan, selain dari Aceh pemerintah juga mempertimbangkan nama-nama dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Riau. Untuk Provinsi NTB, kemungkinan gelar kepahlawanan ini diberikan kepada Maulana Syekh Tuan Guru Haji M Zainuddin Abdul Madjid adalah pendiri Nahdlatul Wathan (NW) ormas Islam terbesar di NTB.

Zainuddin Abdul Madjid dikenal sebagai ulama paling kharismatik di Nusa Tenggara Barat, khususnya di tanah Lombok. Zainuddin juga merupakan kakek dari Gubenur NTB saat ini, TGH Muhammad Zainul Majdi, atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang. "Kalau yang dari Riau lupa saya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement