REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kelompok hak-hak sipil kulit hitam terkemuka Amerika Serikat mendesak orang-orang kulit hitam tidak terbang dengan American Airlines, setelah terjadi pola insiden bias ras yang dilaporkan para penumpang dalam pernyataannya, Selasa pekan ini.
National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) menuduh maskapai tersebut menundukkan penumpang kulit hitam pada kondisi yang tidak sopan, diskriminatif atau tidak aman sebagai bagian dari budaya perusahaan yang tidak peka terhadap rasial.
"Secara historis, NAACP telah mengeluarkan peringatan perjalanan ketika kondisi di lapangan menimbulkan risiko kerugian besar bagi orang kulit hitam Amerika," kata kelompok tersebut dalam pernyataannya pada Selasa.
Pihaknya mengatakan beberapa insiden baru-baru ini hanya mewakili puncak gunung es ketika dikaitkan dengan penganiayaan American Airlines yang didokumentasikan terhadap pelanggan Afrika-Amerika.
Peringatan terhadap American Airlines merupakan peringatan kedua yang dikeluarkan kelompok tersebut pada tahun ini. Pada Agustus, disarankan kepada orang Afrika-Amerika bersikap sangat berhati-hati di Missouri, berdasarkan data yang menunjukkan pengemudi kulit hitam kemungkinan besar akan diberhentikan dan dicari oleh polisi di negara bagian daripada pengemudi kulit putih.
Kepala Eksekutif American Airlines Doug Parker mengatakan dia kecewa dengan langkah NAACP dan layanan transportasi tersebut telah menghubungi kelompok itu untuk mengatur sebuah pertemuan. "Pernyataan misi NAACP menyatakan berusaha menghapus semua hambatan diskriminasi rasial," tulis Parker dalam sebuah surat kepada karyawannya pada Rabu.
"Itu adalah misi yang didukung orang-orang di American Airlines dan difasilitasi setiap hari, kami tidak pernah dan tidak akan menoleransi diskriminasi setiap saat," ungkap dalam surat tersebut.
NAACP mengatakan belum melakukan kontak dengan American Airlines untuk menjadwalkan pertemuan. Peringatan kelompok tersebut muncul seminggu setelah aktivis perempuan kulit hitam populer Tamika Mallory diusir dari penerbangan American Airlines dari Miami ke New York setelah sengketa tempat duduk dengan petugas gerbang.
Insiden itu menarik perhatian luas setelah Mallory membawanya ke Twitter menuduh pilot pesawat tersebut menegaskan "kekuatan putih laki-lakinya" dengan membiarkannya dikeluarkan dari pesawat, menandai serangkaian cicitan #FlyingWhileBlack.
Setelah kejadian dengan Mallory, American Airlines mengatakan telah mengundangnya untuk bertemu di markas besar Fort Worth, Texas. Mallory menulis di Twitter sebuah pertemuan akan dijadwalkan dalam waktu dekat.