Selasa 27 Jun 2023 16:06 WIB

Peretas Curi Data Ratusan Pelamar Maskapai AS

Data yang dicuri merupakan data pelamar di American Airlines dan Southwest Airlines.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Hacker (Ilustrasi). Peretas mencuri data informasi pribadi lebih dari 8.000 pelamar untuk menjadi pilot di maskapai American Airlines dan Southwest Airlines.
Foto: Flickr
Hacker (Ilustrasi). Peretas mencuri data informasi pribadi lebih dari 8.000 pelamar untuk menjadi pilot di maskapai American Airlines dan Southwest Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS -- Peretas mencuri data informasi pribadi lebih dari 8.000 pelamar untuk menjadi pilot di maskapai American Airlines dan Southwest Airlines. Setelah membobol pangkalan data yang dikelola perusahaan perekrutan karyawan.

Pembobolan Pilot Credentials di Austin, Texas, terjadi pada 30 April dan maskapai mengetahuinya pada 3 Mei. Perusahaan memberi tahu pelamar terdampak pekan lalu.

Baca Juga

Berdasarkan surat Senin (26/6/2023) yang diajukan maskapai untuk ke regulator di Maine, peretas mengakses nama, tanggal lahir, nomor jaminan sosial, dan nomor paspor dan surat izin mengemudi, dan nomor lisensi pilot para pelamar dan kadet.

Berdasarkan dokumen itu sekitar 5.745 pelamar American Airlines dan 3.009 pelamar Southwest Airlines terdampak peretasan ini. Banyak yang sudah dipekerjakan dua maskapai itu.

Allied Pilots Association yang mewakili pilot-pilot American Airlines mengatakan, sekitar 2.200 anggotanya terdampak pembobolan ini. Juru bicaranya Dennis Tajer mengatakan, serikat pekerja itu geram bagaimana American Airlines mengetahui peretasan itu tujuh pekan sebelum memberi tahu korban.

American Airlines mengatakan, tidak ada bukti informasi itu digunakan untuk penipuan atau pencurian identitas. Maskapai menawarkan perlindungan selama dua tahun yang mencakup melindungi orang dari pencurian identitas.

Maskapai itu juga mengatakan sejak peretasan itu mereka harus mengelola perekrutan melalui situsnya dan tidak mengandalkan perusahaan lain.

American Airlines yang kantor pusatnya di Fort Worth, Texas, dan Southwest Airlines yang bermarkas di Dallas mengatakan, mereka bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan peretasan ini. 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement