REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Dulu, ketika Ulfa belum genap berusia tiga tahun, kehidupan keluarganya begitu indah dan bahagia walaupun dengan penuh kesederhanaan. Ulfa tinggal di kampung Pasir Asem RT 10/03, Desa Sambilawang, Kecamatan Waringin Kurung Serang Banten.
Nurjaya, ayah Ulfah adalah sosok laiki-laki yang bertanggung jawab. Dengan bekerja sebagai kuli bangunan ia mampu menafkahi seorang istri dan sembilan anaknya.
Namun setelah ayahnya meninggal tepatnya tiga tahun yang lalu membuat hati keluarganya terpukul kehilangan seorang pemimpin keluarga yang sangat mereka cintai.
“Saya kurang begitu tahu sosok ayah karena meninggalnya waktu saya masih berumur tiga tahun, saya hanya mendengar cerita dari ibu tentang sosok ayah yang baik dan bertanggung jawab," kata Ulfah saat ditanya tentang sosok ayahnya waktu masih hidup.
Sekarang Napsiah (58th), ibu Ulfah beraktifitas sebagai kuli membuat emping di tetangganya dengan upah yang tak seberapa. Namun Napsiah tetap bersyukur.
Ulfah sekarang beranjak menjadi seorang gadis cilik yang memiliki hobi bermain volly. Keseriusannya berlatih membuahkan hasil selalu mendapat juara 1 di ajang olah raga tingkat kecamatan. Selain hobi bermain Volly, Ulfah juga memiliki cita-cita ingin menjadi seorang dokter.
“Cita-citaku ingin menjadi dokter, agar bisa membantu orang yang sedang sakit terutama keluarga ku sendiri” ungkap Ulfah.
Ulfah menjadi anak asuh Rumah Zakat dari wilayah pembinaan Kramatwatu. Dia rajin mengikuti pembinaan yang diadakan di Mushola Al-Istiqomah Griya Serdang Indah setiap bulan dua kali pertemuan.