REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Kedokteran Kepolisian Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokpol Pusdokkes) Polri, Kombes Pramujoko, meminta keluarga korban ledakan gudang petasan di Gudang Kosambi Tangerang membawa data lebih lengkap mengenai keluarga yang dicari. Terutama yang diminta adalah data rekam medis gigi korban atau foto tampak gigi depan yang jelas.
"Rekan-rekan tau ada beberapa yang menjadi arang, kita tergantung dari data-data gigi. Jadi kami sangat berharap dari keluarga korban, teman korban barangkali bisa memberikan foto-foto yang bisa memperlihatkan giginya. Tidak sekadar foto," ucap Kombes Pramujoko di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (27/10).
Kombes Pramujoko menegaskan bahwa kondisi korban dalam keadaan sedemikian rusak berat sehingga memerlukan ketelitian yang lebih tinggi. Dibutuhkan juga dukungan dari keluarga korban untuk bisa mengidentifikasi dengan lebih teliti.
Seterusnya pihak kepolisian yang tergabung dalam Disaster Victim Identification (DVI) berharap supaya akan lebih banyak lagi data-data ante mortem yang disampaikan oleh keluarga. Sehingga kedepan petugas bisa mengidentifikasi lebih banyak lagi. Karena bagaimanapun diperiksa dengan teliti jenazahnya tanpa ada pembanding dari keluarga, tanpa ada data ante mortem dari keluarga korban itu tidak akan berguna.
"Kalau sekadar tato itu tidak ada manfaatnya karena kulit sebagian besar sudah gosong. Tapi kalau gigi ya 80 persenlah gigi masih bisa diperiksa," ujar Pramujoko.
Selanjutnya identifikasi korban dilakukan menggunakan DNA. Namun untuk proses identifikasi DNA membutuhkan waktu lebih banyak. Diperkirakan hasil DNA baru bisa keluar dua hingga tiga hari.
Terakhir Kombes Pramujoko juga meminta keluarga yang melaporkan kehilangan keluarganya memberikan informasi-informasi pribadi yang hanya diketahui oleh orang terdekat. Seperti jika memiliki tumor di perut, sedang atau pernah hamil, siklus menstruasi yang terhambat, dan lain-lain.
Jika keluarga merasa malu untuk menceritakan informasi tersebut dihadapan petugas, dia mengatakan, keluarga dipersilakan menghubungi Kombes Pramujoko secara pribadi. Keluarga bisa menghubungi di nomer whatsapp0819-7646-338.
"Satu lagi kami mohon info-info yang sangat pribadi. Yang biasanya dikenal oleh yang paling dekat saja. Misal pernah berobat ada tumor diperut, atau ada tanda-tanda pernah hamil, tidak mens sekian bulan. Itu yang tahu biasanya keluarga atau suami atau pacar atau teman dekat. Kami sangat mengharapkan info-info yang bersifat pribadi," ujar Kombes Pramujoko.
Terakhir, Kombes Pramujoko melanjutkan ada jenazah yang terbakar hangus giginya masih bisa diperiksa. Meskipun mahkotanya tidak ada, akarnya masih bisa diperiksa. "Terutama data korban berobat gigi itu lebih bagus lagi. Minimal foto ketika dia tersenyum terbuka kelihatan gigi," ujar dia.