Sabtu 28 Oct 2017 15:46 WIB

Behel Gigi Surnah Menolong Identifikasi Jenazah

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas Forensik Rumah Sakit Polri membawa jenazah  Surnah (14)  korban  kebakaran pabrik mercon ke dalam mobil jenazah di Rumah  Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, (26/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Petugas Forensik Rumah Sakit Polri membawa jenazah Surnah (14) korban kebakaran pabrik mercon ke dalam mobil jenazah di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Salah seorang korban kebakaran pabrik kembang api Kosambi, Kabupaten Tangerang yang berhasil diidentifikasi, Surna (14 tahun) dimakamkan Sabtu (28/10) pagi tadi. Surnah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Belimbing tidak jauh dari rumahnya di Kampung Salembaran RT 4/16, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Ibu kandung Surna, Tuti (35 tahun) mengaku lega anaknya yang menjadi korban kebakaran dahsyat itu bisa ditemukan dan dapat dimakamkan. "Sekarang saya senang anak saya sudah bisa pulang dan dimakamkan dengan tenang gimana pun kondisinya," ujar Tuti, Sabtu (28/10).

Saat mendatangi Rumah Sakit Polri, Keramat Jati, Jakarta Timur, ia sangat bersyukur jenazah anaknya dengan mudah dikenali. Sebab dari semua korban yang memakai kawat gigi hanya anaknya. "Ketika saya ditanya apa tandanya, saya langsung bilang pakai behel," tuturnya.

Saat peristiwa itu terjadi Tuti mengaku kaget. Pasalnya, tidak lama setelah anaknya pamit, tiba-tiba api membesar diiringi suara ledakan dahsyat. Tuti pun panik lantaran anaknya merupakan karyawan pabrik kembang api tersebut.

Setelah api mulai padam, Tuti menanyakan keberadaan Surna, namun belum mendapat titik terang. "Saya cari ke rumah sakit enggak ada nama anak saya. Akhirnya saya tanya ke polisi disuruh datang ke RS Polri Kramat Jati," ujarnya.

Sebelum peristiwa tragis itu, Tuti mengatakan Surna sempat mengalami sakit kepala. Tuti sempat meminta anaknya untuk tidak bekerja dulu. Hal yang sama juga diutarakan pemilik warung tempat Surna membeli obat.

"Ditanya sama tukang warung, kenapa neng?' Dia jawab pusing kepala kayaknya, enggak ingin kerja dulu. Disuruh juga sama tukang warung buat enggak kerja, tapi tetap berangkat," kisah Tuti.

Dalam pemakaman itu, turut hadiri Kapolres Tangerang Kota, Kombes Harry Kurniawan yang ikut menggotong peti berisi jenazah Surna. Ia pun menyampaikan ungkapan bela sungkawa atas meninggalnya Surna dalam kejadian tersebut.

Harry mengaku hingga saat ini polisi masih menunggu tim identifikasi untuk mengetahui korban lain yang belum teridentifikasi. "Siang ini memang baru satu yang dimakamkan di wilayah Tangerang," ucap Harry.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement