Ahad 29 Oct 2017 20:25 WIB

Garuda Bukukan Laba Bersih 61,9 Juta Dolar AS

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Citra Listya Rini
Pesawat Garuda Indonesia.
Foto: Antara
Pesawat Garuda Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berhasil membukukan laba bersih 61,0 juta dolar AS. Laba tersebut didapatkan selama kuartal ketiga 2017 atau bisa dikatakan naik 216,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Garuda juga mencatat adanya kenaikan operating revenues sebesar 11,2 persen. Kenaikan tersebut terlihat dengan adanya peningkatan dari 1.101 miliar dolar AS pada kuartal tiga 2016 dan saat ini menjadi 1.225 miliar dolar AS pada kuartal tiga 2017.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan, berbagai upaya yang dilakukan perusahaan mulai menunjukkan hasil yang signifikan.

"Hal ini terlihat dari pertumbuhan positif yang dicapai, terutama pada kinerja rute internasional, tingkat utilisasi pesawat, dan kontribusi pendapatan dari platform e-commerce," kata Pahala dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Ahad (29/10).

Secara year to date, lanjut Pahala, Garuda membukukan operating revenues sebesar 3.111 miliar dolar AS pada sembilan bulan 2017. Angka tersebut menunjukkan adanya kenaikan sampai 8,6 persen dibandingkan sembilan bulan tahun lalu sebesar 2.865 miliar dolar AS. 

Hasil tersebut juga sejalan dengan profit yang dicapai pada kuartal ketiga 2017 yang berhasil menekan rugi bersih menjadi 76,1 juta dolar AS hingga September 2017 dari sebelumnya sebesar 137,9 juta dolar AS pada 2017.

Pahala mengatakan, peningkatan operating revenues tersebut ditopang oleh tumbuhnya kinerja operasional perusahaan di pasar internasional yang tercatat di atas rata-rata kinerja maskapai Asia Pasifik.

"Perusahaan saat ini berhasil mengangkut sebanyak 3,7 juta penumpang internasional hingga atau naik 12,8 persen dibandingkan 9M-2016 sebesar 3,3 juta penumpang," ujar Pahala.

Pahala menjelaskan, pertumbuhan tersebut juga ditopang oleh adanya peningkatan yang signifikan pada kontribusi pendapatan dari platform digital perusahaan sebesar 450.6 juta dolar AS pada sembilan bulan 2017. 

"Angka ini naik 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh adanya kenaikan jumlah download Mobile Apps Garuda Indonesia sebesar 698 ribu unduhan sepanjang sembilan bulan 2017. Sehingga total unduhan aplikasi mobile tersebut sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini telah mencapai dua juta unduhan," ujar Pahala. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement